Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisihkan Gajinya Bagi Siswa Miskin, Guru di Kenya Ini Menang Hadiah Rp 14 Miliar

Kompas.com - 25/03/2019, 10:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Seorang guru sains di Kenya dinobatkan sebagai guru terbaik di dunia dalam acara yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab.

Peter Tabichi, seorang imam sekaligus guru Matematika dan Fisika SMP Keriko di desa terpencil Pwani, memenangkan Global Teacher Prize dari Varkey Foundation.

Dilaporkan The Guardian Minggu (24/3/2019), Tabichi menyisihkan 10.000 kandidat dari 179 negara, dan memenangkan hadiah uang 1 juta dollar AS, atau Rp 14,2 miliar.

Baca juga: Pemerintah Diminta Terbitkan Petunjuk Teknis Guru untuk Internalisasi Nilai Antikorupsi

Penghargaan yang diterima guru berusia 36 tahun itu terasa istimewa karena dia selalu menyisihkan sekitar 80 persen gaji untuk membantu siswa miskin.

Gaji yang disisihkan itu dipakai Tabichi untuk membeli perlengkapan sekolah seperti buku pelajaran maupun seragam bagi para murid.

Lebih dari 90 persen muridnya berasal dari keluarga tak mampu, dengan sepertiganya merupakan anak yatim yang hanya mempunyai satu orangtua.

Setiap harinya, mereka harus menempuh jalan sejauh tujuh kilometer untuk datang ke sekolah. Medan yang ditempuh jadi lebih berat jika musim hujan tiba.

Kondisi sekolah tempat Tabichi mengajar juga cukup memprihatinkan. Hanya mempunyai satu komputer, koneksi internet parah, hingga rasio guru 1:58 murid.

Terlepas dari berbagai kendala itu, Tabichi menunjukkan talenta dengan mendirikan klub sains sekolah, dan membantu mendesain berbagai proyek siswa yang berkualitas.

Salah satu muridnya dilaporkan berpartisipasi dalam ajang kompetisi sains internasional, dan menang di Royal Society Chemistry berkat pemanfaatan tanaman lokal untuk menghasilkan listrik.

Selain itu, Tabichi dan empat koleganya juga dengan sabar mengajari anak yang tertinggal dalam pelajaran, dan rutin melakukan kunjungan.

Jika sudah bertemu dengan orangtua maupun keluarga murid, mereka bakal dengan aktif bertanya apa yang menjadi kendala di rumah ketika si anak tak berprestasi di sekolah.

Berkat kerja keras Tabichi dan guru lainnya, pendaftaran di sekolah itu melonjak dalam tiga tahun terakhir, dan prestasi murid, khususnya murid putri, meningkat.

Baca juga: Seorang Guru Tewas dalam Penahanan Picu Kemarahan Warga di India Kashmir

Berbicara seusia menerima penghargaan, dengan merendah imam Fransiskan itu mengatakan apa yang diraihnya berkat prestasi para muridnya juga.

"Saya tak bisa di sini tanpa murid saya. Hadiah ini memberikan mereka kesempatan berbicara kepada dunia bahwa mereka bisa melakukan apa saja," kata Tabichi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com