Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dinyatakan Kalah, Akankah Ancaman ISIS Sepenuhnya Hilang?

Kompas.com - 24/03/2019, 08:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pasukan koalisi Suriah dukungan Amerika Serikat telah mengumumkan kekalahan ISIS setelah kubu terakhir kelompok itu bisa direbut.

Peristiwa ini sekaligus mengakhiri kekalifahan yang diproklamasikan ISIS pada 2014.

Di masa jayanya, ISIS menguasai wilayah seluas 88.000 kilometer persegi, memerintah 8 juta orang, serta menghasilkan uang dari minyak, pemerasan, perampokan, dan penculikan.

Baca juga: ISIS Dinyatakan Kalah, ke Mana Perginya Pemimpin Mereka?

Meski secara fisik kekalifahan bentukan ISIS sudah runtuh, tetapi kelompok ini terbukti sulit dibasmi dan kekalahan saat ini diyakini bukanlah akhir dari ISIS.

Panglima Komando Pusat AS Jenderal Joseph Votel pada Februari lalu mengatakan, perlawanan terhadap ISIS yang saat ini tercerai berai harus tetap dijaga.

Sebab, meski tercerai berai, ISIS masih memiliki para pemimpin, pasukan, fasilitator, sumber daya, dan ideologi yang menjadi "bahan bakar" utama gerakan mereka.

Dan, jika tekanan terhadap ISIS mengendur maka kelompok itu bisa kembali muncul di Suriah dalam 6-12 bulan.

Tak hanya itu, ISIS bisa kembali merebut wilayah secara terbatas di lembah Sungai Eufrat di Suriah.

Peringatan yang disampaikan sejumlah perwira militer ini agaknya dilakukan untuk mencegah niat Presiden Donald Trump menarik seluruh 2.000 personel militer AS dari Suriah, seperti yang dijanjikannya pada Desember tahun lalu.

Janji Trump itu berefek pada mundurnya Menhan Jim Mattis dan mengejutkan para sekutu AS yang tergabung dalam koalisi untuk memerangi ISIS.

Baca juga: Setelah Benteng Terakhir ISIS Direbut, Apa Langkah SDF Selanjutnya?

Gedung Putih, pada Januari menjanjikan akan menyisakan 400 personel "penjaga perdamaian" di Suriah untuk sementara waktu.

Dan, 200 personel di antaranya ditempatkan di pos Al-Tanf yang berada di perbatasan Suriah, Jordania, dan Irak.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com