BAGHOUZ, KOMPAS.com - Momentum tercipta di Baghouz, desa kawasan timur Suriah yang berbatasan dengan Irak, ketika Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dinyatakan kalah.
Kemenangan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) merebut desa yang menjadi benteng terakhir ISIS menandai berakhirnya operasi intensif sejak 9 Februari.
Kini dengan kekalahan ISIS itu teka-teki pun menggelayut. Bagaimanakah nasib dan ke mana perginya pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi?
Baca juga: Abu Bakr al-Baghdadi Dikabarkan Lolos dari Sergapan Pasukan Iran
Tersembunyi bahkan ketika ISIS berada di puncak kejayaan, Baghdadi beberapa kali dikabarkan terluka hingga tewas. Namun sejauh ini, laporan itu belum terkonfirmasi.
Sekarang setelah wilayahnya terhapus dan kepalanya dihargai 25 juta dollar AS, sekitar Rp 354,1 miliar, ke manakah perginya Baghdadi?
Hisham al-Hashemi, pakar ISIS yang berasal dari Irak kepada kantor berita AFP menjelaskan, ada kemungkinan Baghdadi ditemani oleh tiga orang.
Baca juga: Akhirnya, ISIS Dinyatakan Kalah
"Mereka adalah kakaknya Jumaa, sopir sekaligus pengawal Abdullatif al-Jubury yang dikenal sejak kecil, dan si kurir Saud al-Kurdi," terang Hashemi.
Dia mengatakan keempat orang ini diyakini tengah bersembunyi di gurun Badia yang membentang dari kawasan timur dekat Irak hingga Provinsi Homs.
Di tempat itulah Hudhayfa al-Badri, putra Baghdadi, dilaporkan tewas setelah terkena serangan rudal presisi yang dilancarkan Rusia.
Baca juga: Upaya Kudeta terhadap Pemimpin ISIS Dikabarkan Berlangsung Sengit
Berjuluk "Si Hantu", Baghdadi tidak nampak lagi setelah mengumumkan "kekhalifahan" ISIS di Masjid Nuri Mosul, Irak, pada pertengahan 2014.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.