Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Dinyatakan Telah Kalah, Bagaimana Pendapat Para Ahli?

Kompas.com - 23/03/2019, 20:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok ekstremis yang meresahkan dunia selama lima tahun terakhir, telah kalah.

Itu jika mengacu kepada laporan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi milisi Arab dan Kurdi yang ditopang bantuan udara koalisi Amerika Serikat (AS).

SDF mendasarkan pengumuman kemenangannya dari gempuran di Baghouz, desa berlokasi di timur Suriah yang mnejadi benteng terakhir ISIS.

Baca juga: Presiden Macron: ISIS Kalah, Ancaman untuk Perancis Hilang

Namun, benarkah ISIS sudah kalah? Kepala Komando Operasi Khusus AS Jenderal Raymond Thomas mengatakan, dia berusaha memaknai "kemenangan" itu.

Kepada para wakil rakyat AS baru-baru ini, Thomas berkata mereka masih harus mempertahankan tekanan agar mencegah ancaman serupa datang di masa depan.

Begitu juga dengan Jenderal Joseph Votel, salah satu komandan di Timur Tengah yang menegaskan perang melawan ISIS masih jauh dari kata usai.

"ISIS masih punya pemimpin, punya tentara, punya fasilitator, punya sumber daya, jadi militer harus terus menekan jaringannya," ujar Votel dikutip CNN Sabtu (23/3/2019).

Apalagi pada pertengahan Februari, laporan dari Pentagon menyatakan bahkan kemenangan melawan ISIS masih belum terlihat "di cakrawala".

Laporan itu mengungkapkan ISIS melakukan regenerasi kemampuan dan komando kunci mereka lebih cepat di Irak daripada di Suriah tanpa mendapar pengawasan yang cukup.

"Bisa jadi mereka (ISIS) kembali melakukan perlawanan setidaknya dalam enam bulan atau satu tahun dari sekarang, dan merebut kembali wilayah mereka di Suriah," jelas laporan Pentagon.

Columb Strack, analis senior Timur Tengah dai IHS Markis menjelaskan ISIS memang kalah dalam soal wilayah. Namun secara ideologi, mereka masih hidup.

Menurut Strack, ISIS telah mengatur adanya semacam tempat perlindungan rahasia di kawasan Sunni Irak dengan membangun jaringan mengandalkan mereka yang bersimpati.

Baca juga: Sejarah Singkat ISIS, Kebangkitan dan Kejatuhannya

Pendapat yang sama juga diutarakan John Spencer, peneliti di Institut Perang Modern West Point yang menuturkan, kata "kemenangan" tidak semudah yang diucapkan.

Spencer memaparkan karena ISIS adalah organisasi teroris, yang cukup mereka lakukan adalah meletakkan senjata dan berbaur dengan masyarakat sekitar.

"Mereka tidak kalah sepenuhnya, Dan tentu saja, mereka tidak berencana untuk kalah," terang Spencer sebagaimana dilansir AFP.

Bessma Momani, profesor di Universitas Waterloo memberikan ide utuk mencegah ancaman ISIS bakal bangkit dan kembali melakukan teror.

Dikutip Al Jazeera, Momani beserta ahli lainnya sepakat penanganan terhadap para anggota asing ISIS adalah kunci dalam membendung pengaruh kelompok tersebut.

Baca juga: Akhirnya, ISIS Dinyatakan Kalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com