PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron, Sabtu (23/3/2019), mengatakan, kekalahan ISIS di Suriah menyingkirkan ancaman teror terhadap negeri itu.
"Sebuah ancaman signifikan untuk negeri ini sudah dieliminasi," kata Macron lewat akun Twitter-nya.
"Namun, ancaman tetap ada dan perang melawan berbagai kelompok teror harus berlanjut," tambah Macron.
Baca juga: Sejarah Singkat ISIS, Kebangkitan dan Kejatuhannya
Komentar Macron ini muncul ketika PM Edouard Philippe dan sejumlah pejabat negara berkumpul di Trebes, wilayah selatan Perancis.
Para petinggi itu berkumpul untuk memperingati satu tahun peristiwa penembakan yang dilakukan seorang pria yang mengaku berafiliasi dengan ISIS.
Radouane Lakdim menembak mati empat orang, termasuk seorang polisi yang secara sukarela menggantikan posisi seorang sandera.
Sebelumnya, pasukan koalisi Kurdi mengumumkan secra resmi kekalahan ISIS setelah berhasil merebut basis terakhir organisasi itu di Baghouz, wilayah timur Suriah.
Meski ISIS sudah dinyatakan kalah, Perancis menegaskan tetap bergabung dalam koalisi untuk mencegah ISIS menyusun kekuatan kembali.
Keputusan Perancis ini berseberangan dengan niat Amerika Serikat yang ingin menarikan pasukannya dari Suriah.
Perancis selama ini menyumbangkan 1.200 personel militernya untuk bergabung dengan koalisi untuk mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang memerangi ISIS.
Perancis berulang kali mengalami serangan teror yang menewaskan 250 orang sejak 2015, sejak orang bersenjata menewaskan 12 orang di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris.
Baca juga: Akhirnya, ISIS Dinyatakan Kalah
Sehari setelah serangan itu, seorang pria menyandera beberapa orang di sebuah toko Yahudi di pinggiran Paris.
Dalam peristiwa itu empat orang tewas sebelum sang penyandera ditembak mati polisi.