Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat ISIS, Kebangkitan dan Kejatuhannya

Kompas.com - 23/03/2019, 17:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pada Sabtu (23/3/2019), Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melalui juru bicaranya Mustafa Bali mengumumkan sebuah deklarasi historis.

Deklarasi itu adalah kemenangan SDF, aliansi paramiliter Kurdi dan Arab, melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di desa Baghouz.

"Kami mendeklarasikan kemenangan total dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS. Di hari yang unik ini, kami memperingati ribuan martir yang membuat kemenangan ini jadi nyata," ucap Bali.

Baca juga: Akhirnya, ISIS Dinyatakan Kalah

Kemenangan itu menjadikan akhir dari kelompok yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi di Mosul, Irak, pada 2014 silam.

Diperoleh dari berbagai sumber, berikut merupakan sejarah singkat organisasi ekstremis tersebut.

1. Berawal dari Bagian Al Qaeda

Pada awalnya, ISIS merupakan kelompok cabang dari Al Qaeda yang pada 2016 bernama Negara Islam Irak (ISI), dan dipimpin figur kunci Al Qaeda.

Kelompok itu terlibat dalam konflik sektarian yang dimulai ketika Amerika Serikat (AS) melakukan invasi ke tiga tahun sebelumnya (2003).

ISI melancarkan serangan mematikan di ibu kota Irak, Baghdad, dengan menargetkan pemimpin suku yang bersekutu dengan AS maupun pos militer Negeri "Paman Sam".

Sempat dipukul mundur, ISI kemudian menetapkan basis mereka di Irak yang menjadi kota kedua di Irak, dan menjadikannya kota penghubung guna mendukung serangan.

Pada 2010, Abu Bakar al-Baghdadi dinobatkan sebagai Ketua ISI. Dua tahun kemudian, dia mendapat mandat membentuk sayap ISI di Suriah yang tengah dilanda konflik sipil.

Anggota dari cabang itu, dikenal dengan Jabhat al-Nusra, kemudian melebur ke dalam ISI, yang kemudian dikenal sebagai ISIS atau ISIL.

Dengan cepat ISIS segera memantapkan posisinya di Irak dan Suriah. Antara lain di Raqqa, mereka melemahkan Pasukan Pembebasan Suriah (FSA).

Mostafa Sager, mantan anggota FSA mengungkapkan, ISIS bekerja secara rahasia dan menyusupkan mata-mata untuk memecah dua faksi kelompok penentang Presiden Bashar al-Assad itu.

Akhirnya pada 2014 bertempat di Masjid Nuri Mosul, Baghdad mendeklarasikan berdirinya "kekhalifahan" ISIS yang mencakup Irak dan Suriah.

Baca juga: Ada Anggota ISIS yang Menyesal Sudah Bergabung, tapi...

2. Menguasai Wilayah Seluas Portugal

Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR), nama resmi koalisi yang memerangi ISIS, memprediksi ada 7,7 juta orang yang hidup dalam kekuasaan kelompok tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com