KOMPAS.com - Pada Sabtu (23/3/2019), Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melalui juru bicaranya Mustafa Bali mengumumkan sebuah deklarasi historis.
Deklarasi itu adalah kemenangan SDF, aliansi paramiliter Kurdi dan Arab, melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di desa Baghouz.
"Kami mendeklarasikan kemenangan total dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS. Di hari yang unik ini, kami memperingati ribuan martir yang membuat kemenangan ini jadi nyata," ucap Bali.
Baca juga: Akhirnya, ISIS Dinyatakan Kalah
Kemenangan itu menjadikan akhir dari kelompok yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi di Mosul, Irak, pada 2014 silam.
Diperoleh dari berbagai sumber, berikut merupakan sejarah singkat organisasi ekstremis tersebut.
Pada awalnya, ISIS merupakan kelompok cabang dari Al Qaeda yang pada 2016 bernama Negara Islam Irak (ISI), dan dipimpin figur kunci Al Qaeda.
Kelompok itu terlibat dalam konflik sektarian yang dimulai ketika Amerika Serikat (AS) melakukan invasi ke tiga tahun sebelumnya (2003).
ISI melancarkan serangan mematikan di ibu kota Irak, Baghdad, dengan menargetkan pemimpin suku yang bersekutu dengan AS maupun pos militer Negeri "Paman Sam".
Sempat dipukul mundur, ISI kemudian menetapkan basis mereka di Irak yang menjadi kota kedua di Irak, dan menjadikannya kota penghubung guna mendukung serangan.
Pada 2010, Abu Bakar al-Baghdadi dinobatkan sebagai Ketua ISI. Dua tahun kemudian, dia mendapat mandat membentuk sayap ISI di Suriah yang tengah dilanda konflik sipil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.