CHRISTCHURCH, KOMPAS.com — Dua petisi dilaporkan muncul, yang isinya meminta agar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebagai calon peraih Nobel Perdamaian.
Petisi itu berasal dari situs Change.org di mana kampanye dimulai sejak empat hari lalu dan sudah mendapatkan lebih dari 3.000 dukungan.
Baca juga: Wujud Solidaritas atas Penembakan di Masjid, Perempuan Selandia Baru Kenakan Kerudung
Sementara satu petisi lain, sebagaimana diwartakan NZ Herald Sabtu (23/3/2019) berasal dari situs Perancis AVAAZ.org, dan menerima 1.000 tanda tangan.
Petisi AVAAZ.org itu diyakini datang dari seorang penyair Perancis-Mauritius Khal Torabully dan muncul sepekan setelah penembakan di masjid di Christchurch.
"Atas keterbukaan dan perdamaian yang diberikan Jacinda Ardern menyusul tragedi di Christchurch, kami berharap dia bisa menjadi penerima Nobel Perdamaian," kata petisi di AVAAZ.org.
PM berusia 38 tahun itu menuai pujian dari seluruh dunia karena tanggap pasca-aksi teror di Masjid Al Noor dan Linwood yang menewaskan 50 jemaah pada pekan lalu (15/3/2019).
Selain memberi kalimat yang meneguhkan persatuan, Ardern bergerak cepat dengan menyatakan bakal melarang seluruh senapan semi-otomatis dan bergaya militer.
Sebagai pengakuan akan kerjanya, Burj Khalifa di Dubai memajang foto Ardern yang mengenakan kerudung tengah memeluk seorang perempuan Muslim.
Perdana Uni Emirat Arab sekaligus Emir Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di Twitter mengucapkan terima kasih atas dukungan dan ketulusan yang diberikan Ardern.
"Selandia Baru dan Perdana Menteri Ardern telah memenangkan rasa hormat dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia setelah serangan teroris," ujar Sheikh Mohammed.
New Zealand today fell silent in honour of the mosque attacks' martyrs. Thank you PM @jacindaardern and New Zealand for your sincere empathy and support that has won the respect of 1.5 billion Muslims after the terrorist attack that shook the Muslim community around the world. pic.twitter.com/9LDvH0ybhD
— HH Sheikh Mohammed (@HHShkMohd) March 22, 2019
Editorial dari harian Amerika Serikat New York Times juga memberikan kredit khusus kepada PM perempuan termuda dalam sejarah negeri "Kiwi" itu.
Dalam ulasan bertajuk America Deserves a Leader as Good as Jacinda Ardern, The Times menyatakan seluruh dunia harusnya belajar dari cara Ardern merespons horor tersebut.
Ardern dianggap mendengarkan jeritan rakyatnya ketika memperkenalkan peraturan yang bakal mengawasi peredaran senapan serbu maupun semi-otomatis.
"Dan dia mengirimkanya sendiri kepada kami berdasarkan kepentingan nasional dan keselamatan warganya," demikian ulasan dari The Times.
Baca juga: Sepekan Penembakan Masjid, Selandia Baru Pastikan Umat Islam Aman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.