Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/03/2019, 23:52 WIB

KAESONG, KOMPAS.com - Korea Utara secara mendadak menarik stafnya dari kantor penghubung dengan Korea Selatan, pada Jumat (22/3/2019).

Penarikan itu diduga berkaitan dengan hasil pertemuan puncak yang mengecewakan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi beberapa waktu lalu.

Keputusan penarikan dilakukan secara tiba-tiba setelah pertemuan pada Jumat pagi, dengan para pejabat Korea Utara mengatakan bahwa mereka akan keluar dari kantor di Kaesong.

Saat ditanya alasannya, para pejabat hanya menjawab keputusan tersebut sebagai "instruksi dari otoritas yang lebih tinggi", sebuah referensi yang mungkin menunjuk pada Kim Jong Un.

Baca juga: Media Korea Utara Akhirnya Akui Kegagalan Pertemuan Trump-Kim di Hanoi

Staf Korea Utara langsung meninggalkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong, tidak lama usai pertemuan Jumat pagi.

"Tetapi mereka menambahkan bahwa Pyongyang tidak keberatan jika pihak Korea Selatan ingin tetap berada di kantor penghubung itu," kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan, dikutip AFP.

Pemerintah Korea Selatan yang mendapat kabar tersebut langsung menunjukkan penyesalannya dan mendesak kepada Korea Utara untuk kembali menempatkan stafnya di Kaesong.

Kantor penghubung antar-Korea itu mulai dibuka pada September lalu sebagai cara untuk membangun interaksi penuh waktu dari orang-ke-orang antara kedua Korea.

"Dengan adanya kantor penghubung maka Korea Selatan dan Korea Utara dapat berdiskusi tatap muka selama 24 jam sehari, setiap hari, sepanjang tahun mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan peningkatan hubungan antar-Korea."

"Serta mempromosikan perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea," kata Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon kala itu.

Kantor tersebut dibentuk setelah mencairnya ketegangan antara kedua Korea melalui pertemuan puncak antara Kim Jong Un dengan Presiden Kores Selatan Moon Jae-in tahun lalu.

Baca juga: Diduga Efek Ledakan, Kota Tambang Korea Utara Diguncang Gempa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP,NPR
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke