Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Kotor 20 Kali Lebih Mematikan bagi Anak di Zona Konflik Dibanding Peluru

Kompas.com - 22/03/2019, 19:34 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Diperoleh laporan lainnya yang mengungkapkan, kurangnya akses air dan sanitasi yang memadai berdampak lebih buruk pada anak perempuan daripada anak laki-laki, membuat mereka rawan terhadap kekerasan seksual ketika mereka mengambil air atau menggunakan kakus.

"Namun sifat konflik yang berubah berarti bahwa sistem air, sanitasi, dan kebersihan sering dijadikan sasaran untuk menyerang warga sipil, yang melanggar Konvensi Jenewa," kata Sian White, dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

"Pelaku konflik semakin memandang sistem air dan sanitasi sebagai aset perang yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan kekuasaan dan dimusnahkan untuk merugikan warga sipil," ujar White.

Sementara, El Hattab mengungkapkan, pengeboman pabrik produksi air di Hodeida pada Juli lalu merampas lebih dari 1 juta orang air minum

Tak hanya itu, pertempuran di Suriah juga mengakibatkan sistem air, sanitasi dan listrik utama rusak berulang kali sejak konflik pecah pada 2011. Aksi yang disengaja itu memengaruhi sebanyak 2 juta orang.

"Layanan air, sanitasi, dan higienis tidak boleh diganggu atau dipolitisasi: akses terhadap air bersih adalah hak asasi manusia, bukan hak istimewa," kata El Hattab.

"Serangan sembarangan terhadap layanan air dan sanitasi harus dihentikan, dan personel untuk pasokan listrik, dan pekerja air dan sanitasi harus diizinkan untuk mengakses fasilitas untuk perbaikan dan pemeliharaan terlepas dari di mana fasilitas itu ada," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com