PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dilaporkan mendepak fotografer pribadinya karena dianggap menghalangi "kemuliaan tertingginya".
Fotografer yang diidentifikasi mempunyai marga Ri itu dipecat ketika dia mencoba merangsek ke kerumunan jurnalis guna mendapatkan gambar sempurna Kim tatkala pemilu Korut.
Baca juga: Pembelot Korut: Kim Jong Un Lebih Kejam Dibanding Ayah dan Kakeknya
Sumber internal Korut dikutip Daily Mail Jumat (22/3/2019) menyatakan, Ri dianggap bersalah karena flash kameranya menutupi leher "Sang Pemimpin Tertinggi".
Saat itu, dia berdiri di hadapan Kim sehingga menutupi pandangan khalayak kepada pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu selama tiga detik.
Ri juga dianggap bersalah atas dua tuduhan. Satu adalah dia melanggar larangan bagi awak media untuk berdiri sejauh dua meter dari Kim.
Selain itu dia juga dianggap tidak mengindahkan larangan bagi jurnalis untuk mengambil gambar secara langsung di depan sang pemimpin.
Karena dianggap bersalah, fotografer berusia 47 tahun itu selain dipecat, dia juga dikeluarkan dari Partai Buruh, membuat Ri menjadi warga kelas dua.
Padahal belum genap satu bulan lalu, Ri mendapat kehormatan untuk mengambil gambar pertemuan Kim dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, Februari lalu.
Insiden itu terjadi ketika Kim muncul di depan publik saat pemilu yang berlangsung 10 Maret lalu. Saat itu, Kim datang untuk memberikan suara.
Ketika selesai dan hendak menemui rakyat itulah, Ri datang dan mencari posisi terbaik memotret Kim. Fotografer di belakang kerumunan pun memotret aksinya.
Jepretan si fotografer yang tak diketahui identitasnya itu segera disiarkan di televisi pemerintah, sekaligus memastikan nasib buruk Ri.
Sementara sumber lain mengungkapkan kepala juru foto Korut memanggil Ri dan mengatakan dia sudah merusak "Kemuliaan Tertinggi" yang dimiliki Kim.
"Kepala fotografer langsung memecat Ri setelah menunjukkan video itu dan menjelaskan apa yang dia lakukan telah merusak martabat partai," ucap sumber tersebut.
Baca juga: Penyerang Kedubes Korut di Spanyol Diduga Grup yang Ingin Lengserkan Kim Jong Un
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.