Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir di Bantul, Sri Sultan HB X Wacanakan Bangun Embung

Kompas.com - 22/03/2019, 11:18 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengunjungi wilayah terdampak banjir dan longsor di wilayah Bantul. Usai mengunjungi lokasi, Sultan menilai untuk mengantisipasi banjir diperlukan pembangunan embung.

Dari Pantauan Kompas.com Jumat (22/3/2019) bersama rombongan, Sultan mendatangi Dusun Gejayan, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri. Di sana Sultan melakukan pemantauan Sungai Celeng yang meluap pada hari Minggu (17/3/2019) lalu.

Baca juga: Lima Warga Bantul Tewas akibat Longsor dan Banjir

Sultan melanjutkan menuju ke Kampung Kedungmiri Padukuhan Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri.Di sana, pimpinan DIY itu melihat bekas luapan Sungai Oya yang memutuskan jalan Kampung Kedungmiri- Wunut dan sempat mengisolasi ratusan jiwa.

Jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan ke Perkampungan Kedungmiri. Jembatan gantung sudah rusak saat badai cempaka tahun 2017 lalu.

Sultan mengatakan, beban Sungai Oya di musim penghujan cukup besar karena air menumpuk di sungai terpanjang di DIY itu. Selain itu, Kabupaten Bantul sejak dirinya menjabat gubernur belum pernah mengajukan pembangunan irigasi untuk mengurangi beban air.

"Satu-satunya kalau mau permanen sebelum mengalir ke sini dicegat di utara," katanya di sela mengunjungi padukuhan Wunut.

"Bikinkan embung aja di sudet ada yang lari masuk ke embung, jadi beban ke selatan lebih sedikit," katanya melanjukan.

Baca juga: Dua Warga Bantul yang Tertimbun Longsor Ditemukan Tewas

Menurut dia, pembangunan Embung Tambakboyo, di Condong catur, Sleman guna mengurangi debit air Sungai Oya. Namun, daya tampungnya hanya 600.000 meter kubik yang dirasakan masih kurang.

"Setiap tahun pasti begini (banjir merusak) ," ucapnya

Disinggung mengenai rencana pembangunan embung, Sultan mengatakan masih akan melihat lokasi tepat dan tanah sultan ground. 

"Ya nanti kita lihat dulu tanah sultan ground ada dimana. Ya bikinkan embung seperti di mangunan (Bantul) dan sriten daya tampung 500 kubik otomatis larinya ke sini (Sungai Oya) sudah berkurang," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com