Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang Janji Bantu Perbaiki Rumah Abu di Kelenteng Tay Kak Sie yang Terbakar

Kompas.com - 22/03/2019, 10:28 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, akan membantu proses pembangunan ulang bangunan bersejarah Rumah Abu Tjie Lam Tjay yang terbakar di Kompleks Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Kamis (21/3/2019).

Rumah Abu Tjie Lam Tjay terbakar karena hubungan arus pendek listrik.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pemerintah akan membantu mengawal dan melakukan supervisi terhadap bangunan itu. Supervisi dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan ulang sesuai kaidah cagar budaya.

“Saya juga belum tahu, dari pihak kelenteng juga nanti seperti apa. Tapi paling tidak, kita bisa membantu supervisi. Jadi, penataan bangunan cagar budaya ini punya aturan-aturan yang baku, nanti kita bisa supervisi," kata Hendrar, di Semarang, Kamis malam.

Baca juga: Rumah Abu di Kompleks Kelenteng Tay Kak Sie Semarang Terbakar, Ini Sebabnya

Hendrar mengatakan, pemerintah perlu membantu agar bangunan itu dapat dipakai kembali untuk aktivitas beribadah.

Karena bangunan dianggap bersejarah, pemerintah akan mencoba mengembalikan fungsi sebagai salah satu bangunan cagar budaya.

“Kita perlu bantu agar kelenteng bisa segera pulih dan kembali bisa dipakai beraktivitas,” ujarnya.

Baca juga: Seorang Lansia Tewas Dalam Kebakaran di Kompleks Kelenteng Tay Kak Sie Semarang

Hendrar menyatakan ikut berbela sungkawa terhadap insiden kebakaran yang menewaskan salah satu penjaga kelenteng, dan membuat satu petugas pemadam kebakaran mengalami luka.

“Kita ikut prihatin, salah satu bangunan cagar budaya tadi pagi terbakar ada satu korban jiwa yang meninggal dunia. Ada satu petugas pada saat membantu pemadaman juga ikut terluka. Mudah-mudahan segera pulih," tambahnya.

Kebakaran Rumah Abu Tjie Lam Tjay terjadi karena hubungan arus pendek listrik. Kapolsek Semarang Tengah, Komisaris Polisi Adi Nugroho menjelaskan, penyebab terbakarnya kelenteng itu diketahui setelah petugas melakukan penyelidikan di lokasi.

"Kayu yang paling besar di dalam bangunan yang terbakar itu ada lampu 40 watt," kata Adi.

Dari kayu yang terbakar itu, ada sambungan kabel di sekitar lampu yang menimbulkan percikan api, kemudian memicu kebakaran. Api kemudian membakar bangunan itu.

"Sebagian besar bangunan yang terbakar terbuat dari kayu, sehingga mudah sekali terbakar," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com