Ketika semua telah difoto, diukur, dan dibagi menjadi kelompok etnis, Down menerbitkan artikel "Ethnic Classifications of idiots".
Down menyebut mereka sebagai "The great Mongolian family", dengan kemiripan yang sama padahal bukan dari orangtua yang sama.
Baca juga: Risiko Down Syndrome pada Ibu yang Hamil di Usia Matang
Di dunia barat "mongolisme" tetap menjadi istilah yang diterima sampai 1960. Pada 1961, sekelompok ahli genetika menulis surat terbuka ke jurnal medis The Lancet.
Setelah penelitian, trisomi 21 tidak memiliki hubungan dengan gen Asia normal. Akhirnya, istilah itu sepenuhnya dilarang karena rasis.
Kisah kehidupan Down selengkapnya dapat dibaca melalui tautan di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.