Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Cukur di Kota Ini Dilarang Beri Model Rambut "Asing" ke Pelanggan

Kompas.com - 21/03/2019, 21:04 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BHUAPUR, KOMPAS.com - Asosiasi tukang cukur di sebuah kota di Bangladesh utara mengeluarkan aturan kepada para anggotanya untuk tidak memberi model rambut bergaya "asing" kepada pelanggan.

Aturan tersebut disertai dengan denda yang cukup besar apabila ada tukang cukur anggota asosiasi yang nekat memberikan potongan rambut asing dan janggut bergaya kepada pelanggannya.

Perintah asosiasi tersebut telah ditempel di setiap pintu toko tukang cukur di Kota Bhuapur. Setiap tukang cukur memberi model rambut yang melanggar aturan maka akan dikenai denda sebesar 40.000 taka (sekitar Rp 6,6 juta).

Gaya rambut flamboyan yang diadopsi dari tayangan film pahlawan Bollywood dan Hollywood, maupun gaya rambut para pemain kriket papan atas, telah menjadi semakin populer di kalangan muda di Bangladesh, di mana menampilkan potongan rambut pendek dan tipis.

Baca juga: Tukang Cukur Diyakini sebagai Pembunuh Berantai Sadis Jack the Ripper

Ketua Asosiasi Tukang Cukur Bhuapur, Shekhar Chandra mengatakan, larangan tersebut diambil setelah mendapat masukan dari kepala polisi setempat.

"Kepala polisi kota meminta kami untuk tidak memotong rambut dan janggut pelanggan mengikuti model Barat. Dia mengatakan gaya rambut dapat merusak generasi muda kami," ujarnya kepada AFP, Kamis (21/3/2019).

Chandra menambahkan, para tukang cukur di kota-kota tetangga, seperti Sakhipur dan Basail, juga telah mengadopsi langkah-langkah yang sama.

Pejabat kepolisian Bhuapur, Rashedul Islam mengatakan, pihaknya mengajukan permohonan larangan tersebut kepada asosiasi tukang cukur setelah mendapat keluhan dari para orangtua, wali, dan guru.

Para orangtua tersebut mendesak kepada pihak kepolisian untuk mengambil langkah antisipasi guna mencegah anak-anak mereka untuk mendapat potongan rambut bergaya asing.

"Saya pun meminta para tukang cukur untuk datang dan mengajak mereka minum teh bersama. Setelahnya saya menyampaikan permohonan kepada mereka untuk tidak mencukur rambut anak-anak seperti yang dilakukan oleh pemuda bandel," kata Islam.

Baca juga: Cerita Tukang Cukur 4 Dekade Ibu Kota, Tidur di Masjid hingga Dirampok Orang Mabok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com