Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Perubahan Nama Ibu Kota Kazakhstan, Demonstran Ditangkap

Kompas.com - 21/03/2019, 18:46 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

ASTANA, KOMPAS.com - Kepolisian Kazakhstan. Kamis (21/3/2019) menangkap beberapa orang yang menggelar unjuk rasa memprotes keputusan pemerintah mengganti nama ibu kota menjadi Nursultan.

Diplomat karier Kassym-Jomart Tokayev yang dilantik hanya 24 jam setelah Nursultan Nazarbayev mengundurkan diri dari jabatan presiden, adalah yang mengusulkan pergantian nama itu.

Tokayev mengusulkan nama ibu kota Astana diganti menjadi Nursultan yang dalam bahasa Kazakh artinya "Sultan Cahaya".

Baca juga: Ibu Kota Kazakhstan Resmi Berganti Nama Jadi Nursultan

Parlemen Kazakhstan sendiri tak butuh waktu lama untuk menyetujui usulan Tokayev itu.

Namun, pergantian nama itu memicu aksi ujuk rasa puluhan orang di depan kantor wali kota.

Seorang demonstran mengatakan, beberapa orang ditangkap polisi gtetapi kemudian dibebaskan.

"Ada puluhan dari kami," kata Askhat Ahkmedyarov, seorang seniman.

"Mereka memasukan kami ke mobil polisi dan membawa kami ke markas polisi di mana mereka memeriksa telepon kami," tambah dia.

"Polisi ingin mengetahui apakah kami memiliki kaitan dengan oposisi. Sekarang saya sudah dibebaskan," tambah Akhmedyarov.

Kementerian dalam negeri Kazakhstan tidak memberikan komentar apa pun soal penangkapan ini.

Perkumpulan massa di Kazakhstan merupakan kegiatan ilegal kecuali mendapatkan izin dari pemerintah lokal.

Namun, izin semacam itu nyaris tidak pernah diberikan kepada warga yang hendak melakukan unjuk rasa politik.

Akhmedyarov mengatakan, perubahan nama ibu kota itu sebenarnya menunjukkan rasa takut yang menghinggapi Nazarbayev.

"Dia adalah orang yang mencuri dari negara dan membuat jutaan orang jatuh miskin," kata dia.

"Kini dia memberi nama ibu kota menggunakan namanya dan menaruh presiden boneka di tampuk kekuasaan. Nanti dia mungkin akan menaruh putrinya menjadi presiden," ujar Akhmedyarov

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com