Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Makin Canggih, Mahasiswa Tak Cukup Hanya Bertumpu pada Akademis

Kompas.com - 21/03/2019, 09:12 WIB
M Latief

Editor

KOMPAS.comCritical writing dapat digunakan untuk mempelajari cara menyampaikan ide dan argumentasi secara efektif melalui tulisan, termasuk menyusun alasan dan bukti yang jelas untuk mendukung argumentasi tersebut. Dengan cara inilah anak-anak muda, terutama mahasiswa, bisa belajar dan membangun kepekaannya untuk mengolah berbagai informasi yang ada di sekitar.

Trik membuat critical writing itulah salah satu soft skills yang diberikan kepada para mahasiswa peraih beasiswa Djarum Beasiswa Plus angkatan 2018/2019 pada Leadership Development Batch VII yang diadakan di Hotel Eastparc, Yogyakarta, Kamis (14/3/2019) lalu. Pelatihan ini diikuti 465 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

"Di zaman yang menawarkan banyak kemudahan informasi, critical writing bisa menjadi salah satu filter untuk mengokohkan cara seseorang menanggapi atau melihat suatu isu permasalahan, terutama seseorang yang bersiap untuk jadi pemimpin. Mereka bisa belajar menyimak informasi atau isu permasalahan, menganalisa, lalu mengkonfirmasi untuk nantinya membuat ide atau argumentasi tepat sesuai isu tersebut," Roro Ajeng Sekar Arum, penulis yang juga alumni Beswan Djarum.

Roro mengatakan, masa depan Indonesia sangat bertumpu pada kemampuan generasi muda dalam menghadapi ketatnya persaingan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya komprehensif untuk mendorong kemampuan anak muda yang tidak hanya bertumpu pada kemampuan akademis, tapi juga punya visi, kemampuan emosional dan intelegensia yang mumpuni untuk melakukan perubahan positif di masyarakat.

"Anak-anak muda ini perlu dipacu untuk membangun kemampuan berpikir kritisnya dengan brainstorming, lalu menuliskannya dalam berbagai format. Kenapa, karena pemimpin yang baik itu adalah yang mampu mengkomunikasikan visi, ide, maupun argumentasinya secara tepat," tambah Roro.

Selain critical writing, dalam 3 hari pelatihan soft skills itu para mahasiswa dan mahasiswa juga dibekali dengan materi pembentukan kompetensi sebagai pemimpin, yakni effective oral communications oleh jurnalis senior Bayu Sutiyono, materi what leader do oleh motivator James Gwee, serta materi vision oleh Felicia Hanitio dari Djarum Foundation.

Jadi, setelah dibekali kemampuan menulis, para mahasiswa itu juga dipertajam lagi untuk mampu mengkomunikasikan gagasannya secara verbal lewat materi effective oral communication. Materi inilah yang akan membuat mahasiswa harus bisa mengkomunikasikan ide dan gagasan mereka di tengah masyarakat secara verbal.

 

"Sedangkan visi itu adalah deskripsi tentang perubahan masa depan yang menuju pada masa depan lebih baik. Materi visi adalah dasar untuk membentuk pola pikir mahasiswa peraih beasiswa terhadap hal-hal positif yang ingin mereka lakukan. Visi yang kuat tidak akan membuat mereka kehilangan arah, karena mereka punya tujuan pasti," ucap Felicia Hanitio.

Adapun Leadership Development merupakan pelatihan soft skills kedua yang diberikan kepada para Beswan Djarum. Sebelumnya, mereka mendapatkan pelatihan pembentukan karakter (character building).

Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H Serad, mengatakan sejalan dengan pembekalan soft skills itu Bakti Pendidikan Djarum Foundation juga sudah mulai membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk bergabung sebagai Beswan Djarum angkatan 2019/2020. Pendaftaran bisa dilakukan secara online di Djarum Beasiswa Plus.

"Setiap tahun kami lihat animo pendaftar selalu tinggi. Kami menerima belasan ribu pendaftar dari seluruh Indonesia. Ini tantangan bagi kami untuk menyebarkan pemerataan kesempatan serta kecakapan soft skills bagi anak-anak muda," ujar Primadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com