Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Ketum PPP Optimistis Partainya Tembus Ambang Batas Parlemen

Kompas.com - 21/03/2019, 08:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa optimistis partainya menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen di Pileg 2019 nanti.

"Saya fasilitator supaya partai ini bergerak, partai ini eksis dan memenangkan, memenuhi syarat parlementary threshold. Saya yakin dengan kader-kader yang luar biasa, saya kira harus bangkit," kata Suharso dalam Muswarah Kerja Nasional PPP di Hotel Seruni, Bogor, Rabu (20/3/2019).

Untuk mencapai itu, dirinya akan fokus mengonsolidasikan jajaran partai.

Suharso menilai saat ini konsentrasi partai sedang terpecah dengan sejumlah masalah. Salah satunya terkait Romahurmuziy yang diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP karena kasus korupsi.

Oleh karena itu, ia ingin memastikan jajaran partai merapatkan barisan.

Baca juga: Gantikan Romahurmuziy Jadi Ketum PPP, Ini Strategi Suharso Monoarfa

"Partai ini bisa tidak punya konsentrasi untuk menghadapi agenda politik yang luar biasa ini. Kita harus mempertahankan diri eksis di dalam kancah politik nasional ini," kata Suharso.

Suharso mengakui memperjuangkan keberadaan dan kesuksesan partai merupakan hal yang berat. Sebab, ia juga melihat militansi jajaran partai menurun.

Oleh karena itu, ia meminta jajaran partai untuk bangkit dan bekerja lebih keras. Ia mengingatkan bahwa PPP memiliki kiprah yang baik di peta politik Indonesia.

Baca juga: Ini Profil Suharso Monoarfa, Anggota Wantimpres

"Mari kita buktikan pada tanggal 17 April itu. Kita buktikan bahwa sejarah panjang kita footprint kita di dalam kancah politik. Hanya dengan itu kita bisa bangkit kembali," ungkapnya.

Suharso juga berjanji akan terjun langsung ke berbagai daerah untuk menarik dukungan suara dari masyarakat. Ia ingin memastikan apakah mesin partai bekerja maksimal di daerah.

"Saya ingin tahu apakah saudara-saudara bekerja betul, hanya dengan cara check and recheck itu. Mudah-mudahan itu bagian dari tugas utama saya untuk 17 April mendatang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com