Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Sekolah di Italia Sandera 51 Siswa

Kompas.com - 21/03/2019, 06:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SAN DONATO MILANESE, KOMPAS.com - Insiden penyanderaan terjadi di Italia, saat seorang sopir bus sekolah menahan 51 anak-anak di dalam bus dan mengancam akan membakarnya.

Insiden penyanderaan tersebut terjadi pada Rabu (20/3/2019) di ruas jalan di San Donato Milanese di Italia utara.

Anak-anak kelas dua sebuah sekolah menengah itu baru kembali dari perjalanan olahraga dengan didampingi tiga orang dewasa, saat mendadak sopir bus mengubah rute dan mengumumkan bahwa dia menyandera mereka.

Sopir bus memerintahkan penumpang dewasa mengikat tangan anak-anak menggunakan kabel. Dia juga menyita ponsel para sandera dan mengancam bakal membakar mereka apabila melawan.

Salah satu siswa dapat memungut sebuah ponsel yang terjatuh dan menghubungi orangtuanya, yang kemudian meminta bantuan kepolisian.

Baca juga: Seorang Penumpang Sandera Pramugari Pakai Pulpen, Pesawat Mendarat Darurat

Penyanderaan berakhir setelah polisi memblokir jalan, memaksa bus menabrak sebuah mobil sebelum berhenti.

Polisi kemudian memecahkan kaca belakang bus untuk mengeluarkan para sandera sebelum bus terbakar.

Aksi penyanderaan berlangsung selama sekitar 30 menit dan dapat berakhir dengan seluruh siswa selamat, beberapa mengalami luka ringan dan sesak karena menghirup asap.

Jaksa Milan, Francesco Greco, bersyukur insiden penyanderaan dapat berakhir tanpa jatuh korban jiwa.

"Ini sungguh keajaiban. Kasus ini bisa saja berubah menjadi bencana. Polisi sungguh luar biasa dengan menghalangi bus dan menyelamatkan anak-anak," ujarnya, dikutip AFP.

Pelaku penyanderaan dilaporkan merupakan warga Italia asal Senegal berusia 47 tahun dan telah bekerja sebagai sopir bus sejak tahun 2002.

Aksi nekat pelaku diduga berkaitan dengan insiden kematian para migran di wilayah Mediterania dan pelaku melakukan penyanderaan sebagai bentuk protes.

Ribuan migran telah dilaporkan menyeberang dari Afrika Utara ke Italia, dengan banyak dari mereka kehilangan nyawa selama dalam perjalanan yang berbahaya.

Dikatakan sopir bus tersebut juga kehilangan anak-anaknya di Mediterania dan mengatakan ingin menghentikan tragedi yang menimpa para imigran.

Pelaku menyebut tragedi yang menimpa para migran adalah kesalahan pemerintah Italia. Dia pun menyebut wakil perdana menteri Luigi Di Maio dan Matteo Salvini sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.

Baca juga: Mengaku Anggota ISIS, Seorang Pria Sandera Sejumlah Orang di Perancis

"Saya ingin mengakhiri ini semua, saya ingin menghentikan kematian yang terus terjadi di Mediterania," kata sopir seperti dikutip saksi sandera.

Namun Greco menambahkan, tidak dapat mengesampingkan hubungan tindak terorisme dalam kasus kali ini.

Sumber dari kementerian dalam negeri menyebutkan, pelaku penyanderaan itu terancam kehilangan kewarganegaraan Italia miliknya, langkah yang dimungkinkan di bawah undang-undang anti-migran yang keras yang mulai diadopsi akhir tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com