Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Penembak Masjid Selandia Baru Bakal Jalani Hidup ""Menyedihkan" di Penjara

Kompas.com - 20/03/2019, 19:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CHRISTCHURCH, KOMPAS.com - Teroris penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, bakal menjalani hidup yang getir di penjara jika terbukti bersalah.

Pernyataan itu disampaikan Paul Wood, konsultan di Auckland yang pernah menghabiskan 10 tahun lebih sebagai narapidana di penjara North Island itu.

Brenton Tarrant diyakini dipindahkan ke LP Auckland di Paremoremo, bisa ditempuh sekitar 25 menit berkendara dari pusat kota Auckland.

Baca juga: Agar Tak Diserang Sesama Napi, Teroris Penembak Masjid Diisolasi

Pemindahan teroris berusia 28 tahun itu diduga karena ada peluang dia bakal diserang oleh napi lainnya selama menunggu jadwal sidangnya pada 5 April mendatang.

"Saya ingin publik Selandia Baru mengetahui pria itu tidak akan menjalani hidup yang mudah selama dalam penjara," kata Wood dikutip NZ Herald Rabu (20/3/2019).

Dia menjelaskan, jika terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dia bakal menjalani isolasi penuh yang membuatnya bakal terpinggirkan.

"Kemudian jika dia dibaurkan dengan napi lainnya, dia bisa stres karena setiap harus meghadapi ancaman serangan," terang Wood.

Pria yang dipenjara karena membunuh penjual narkoba itu menekankan dia tidak mendukung upaya kekerasan terhadap Tarrant, melainkan menceritakan pengalamannya.

Herald sempat menanyai Departemen Pembetulan di mana tepatnya Tarrant ditahan, level penahanannya, dan bagaimana dia diperlakukan di masa mendatang.

Juru bicara menanggapi dengan mengatakan saat ini dia dipisahkan dari napi lainnya tanpa diizinkan menerima kunjungan atau mendapat akses berita.

Wood memprediksi nantinya Tarrant bakal berada dalam selnya 23 jam setiap hari, dan bakal diawasi sehingga dia tak bisa menyakiti dirinya sendiri.

Setiap penjaga nantinya bakal menerima instruksi keras untuk tidak terlibat percakapan dengan teroris yang berasal dari Grafton, Australia itu.

Pada momen tersebut, Wood memaparkan Tarrant bakal menjalani hidup yang membosankan, "menyedihkan", dan mengalami kesendirian.

Baca juga: Satu Orang Lagi Ditangkap karena Sebarkan Video Penembakan Masjid

Sebab jika sampai berbaur dengan napi lainnya, ada peluang dia bakal mendapat perlakuan mulai pintunya dilumuri air kencing hingga dibunuh.

"Saya yakin pastinya terdapat orang-orang di dalam penjara yang jelas berusaha membuat hidup pria itu sangat menyedihkan," terang Wood.

Dia menuturkan Tarrant bisa mendapat berbagai perlakuan mulai dari penyiksaan, atau ancaman makanannya bakal diracuni oleh napi yang bertugas di dapur.

Apalagi, status Tarrant sebagai teroris karena menyerang Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch dan menewaskan 50 jemaah bakal menyulitkan polisi.

Dengan ideologi supremasi kulit putihnya, Tarrant sudah ditandai. Begitu pengakuan seorang anggota geng motor kepada The Herald.

Baca juga: Pria yang Sebarkan Video Penembakan di Masjid Selandia Baru Terancam 28 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com