Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nursultan Nazarbayev: Anak Gembala yang Jadi "Bapak Bangsa" Kazakhstan

Kompas.com - 20/03/2019, 15:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ASTANA, KOMPAS.com - Nursultan Nazarbayev membuat keputusan mengejutkan ketika dalam keterangan resminya Selasa (19/3/2019), dia mengumumkan pengunduran diri.

Mundurnya Nazarbayev menandai berakhirnya kekuasaan yang dipegangnya selama 29 tahun, atau ketika Kazakhstan masih berada di bawah naungan Uni Soviet.

Dia mengubah negara di kawasan Asia Tengah itu sebagai penghasil energi dengan tak menoleransi adanya oposisi selama dia memerintah.

Baca juga: Presiden Kazakhstan Mundur Setelah Hampir 30 Tahun Berkuasa

Dengan menjadikan ibu kota Astana sebagai kawasan yang modern dan berkilau, Nazarbayev berupaya menempatkan Kazakhstan sebagai negara yang diakui dunia.

Diberitakan kantor berita AFP, berikut merupakan seklumit kisah dari sosok pemimpin otoritarian itu.

1. Si Anak Gembala

Lahir pada 6 Juli 1940 di Ushkonyr, Nazarbayev merupakan anak seorang gembala yang memulai perjalanan hidupnya sebagai teknisi.

Karirnya di dunia politik mulai menanjak ketika dia bergabung dengan Partai Komunis Kazakhstan. Dia sempat menjadi perdana menteri pada 1984 hingga 1989.

Setelah itu menjadi Sekretaris Pertama Partai Komunis Kazakhstan dan kemudian menjadi Ketua Republik Sosialis Soviet Kazakh.

Setelah itu dia menjadi presiden pertama Kazakhstan dengan posisinya semakin mantap tatkala negara tersebut berpisah dari Soviet pada 1991.

Sejak saat itu, kekuasaan yang dipegangnya menjadi absolut dengan Nazarbayev selalu memenangkan pemilu pada 1999, 2005, 2011, dan 2015.

Dalam pemilu terakhir yang digelar empat tahun lalu tersebut, Nazarbayev melenggang dengan mendapatkan 97 persen suara, dan seharusnya jabatannya berakhir 2020 mendatang.

Aktivis HAM menyatakan dukungan yang diterima Nazarbayev merupakan hasil dari propaganda, diperkuat dengan pengawasan terhadap pers dan internet.

Baca juga: Dilantik, Presiden Baru Kazakhstan Usulkan Ganti Nama Ibu Kota

2. Dipuji oleh Putin dan PM Inggris Tony Blair

Nazarbayev meski menyebut dirinya sebagai sosok penjamin stabilitas di Kazakhstan namun berusaha membuka diri terhadap dunia.

Dia menjalin mitra dengan Rusia, tetap mendekatkan diri dengan negara-negara Barat, namun juga mengakomodasi China yang tengah bergeliat.

Nazarbayev menawarkan negaranya sebagai tuan rumah perundingan krisis Ukraina maupun pertemuan untuk membahas rencana perdamaian di Suriah.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com