WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyerukan gerakan global untuk memerangi ideologi rasialisme sayap kanan.
Hal ini disampaikan Ardern dalam wawancara pertamanya pasca-tragedi penembakan masjid di Christchurch yang menewaskan 50 orang itu.
"Pelaku adalah warga Australia, tetapi jangan pernah katakan ideologi sama tidak ada di Selandia Baru," ujar Ardern kepada BBC.
Baca juga: Penerjemah Bahasa Isyarat yang Selalu Dampingi PM Selandia Baru...
Dia menambahkan, merupakan tanggung jawab bersama untuk memberantas ideologi itu dan memastikan tidak ada lingkungan yang bisa digunakan untuk mengembangkannya.
"Tapi, saya akan membuat seruan global," ujar Ardern.
"Apa yang dialami Selandia Baru adalah kekerasan yang dibawa seseorang yang tumbuh dan mempelajari ideologi ini di tempat lain," lanjut dia.
"Jika kita ingin memastikan secara global bahwa kita semua hidup di dunia yang aman, toleran, dan inklusif, maka kita tak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri," Ardern menegaskan.
Lebih jauh, Ardern menambahkan, kekerasan yang terjadi di Christuchurc tidak ada hubungannya dengan kebijakan Selandia BAru menerima pengungsi.
"Kami adalah negara yang terbuka. Saya menolak ide yang mencoba mengatakan bahwa kami memiliki sistem yang melindungi siapa pun yang menyebut Selandia Baru sebagai rumahnya dan anggapan kami memiliki lingkungan yang aman di mana ideologi semacam ini bisa eksis," kata dia.
Dalam wawancara ini Ardern kembali menegaskan seruannya agar siapa saja jangan pernah menyebut nama pelaku penembakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.