Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik, Presiden Baru Kazakhstan Usulkan Ganti Nama Ibu Kota

Kompas.com - 20/03/2019, 14:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ASTANA, KOMPAS.com - Politisi sekaligus Ketua Parlemen Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev resmi mendapat jabatan sebagai presiden Rabu (20/3/2019).

Diwartakan AKIPress, Tokayev dilantik berdasarkan sidang paripurna parlemen menggantikan Nursultan Nazarbayev yang mundur pada Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Presiden Kazakhstan Mundur Setelah Hampir 30 Tahun Berkuasa

AFP memberitakan, politisi berusia 65 tahun itu bakal menjabat sebagai orang nomor satu Kazakhstan hingga pemilu pada Maret 2020 mendatang.

Selepas dilantik, Tokayev mengatakan dia mengusulkan untuk mengganti nama ibu kota sebagai bentuk penghormatan terhadap sang presiden pertama.

"Saya mengusulkan, kita mengganti nama ibu kota Astana menjadi Nursultan untuk menghormati presiden pertama kita," ujar Tokayev dalam pidatonya.

Mantan Perdana Menteri Kazakhstan periode 1 Oktober 1999 hingga 28 Januari 2002 silam itu dikenal sebagai seorang loyalis Nazarbayev.

Pengumuman mundurnya Nazarbayev terjadi beberapa pekan setelah dia memecat sejumlah pejabatnya buntut ekonomi yang tak juga bertumbuh.

Di tengah kesulitan mereka memulihkan diri pasca-harga minyak menukik di 2014, sanksi negara Barat terhadap Rusia, mitra dagang utama, juga turut memperburuk keadaan.

Februari lalu, Nazarbayev memperkenalkan paket kebijakan bernilai miliaran dollar AS terhadap sektor sosial dan gaji pegawai.

Dia juga menjanjikan investasi di infrastruktur. "Meski mengadopsi banyak peraturan, perkembangan positif tak jua dicapai," keluhnya.

Meski mengundurkan diri, Nazarbayev diyakini masih akan memperoleh sejumlah fasilitas negara berkat statusnya sebagai "Pemimpin Bangsa".

Berdasarkan konstitusi, dia dilantik sebagai Kepala Dewan Keamanan Kazakhstan seumur hidup pada tahun lalu.

Baca juga: Kazakhstan Gunakan Suntikan Kimia untuk Kebiri Para Paedofil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com