SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Mantan presiden Peru, Alejandro Toledo, dilaporkan sempat ditahan kepolisian California karena mabuk dan menghabiskan semalam dipenjara sebelum dibebaskan pada Senin (18/3/2019).
Toledo, yang memimpin Peru pada 2001 hingga 2006, saat ini sedang dicari sehubungan dengan skandal korupsi terbesar di Amerikan Latin.
Dia dituduh menerima suap sebesar 20 juta dollar selama menjabat sebagai presiden. Toledo diketahui tinggal di Wilayah Teluk San Francisco, California, sementara otoritas Peru disebut telah ingin mengekstradisi dirinya sejak 2017.
Kendati demikian, penangkapan Toledo pada Minggu (17/3/2019) malam tidak membuat proses ekstradisi terjadi lebih cepat.
Baca juga: Ikan Laut Dalam Tertangkap Nelayan, Kota di Peru Siaga Gempa
Mantan presiden berusia 72 tahun itu dilaporkan ditangkap di sebuah restoran di Menlo Park, selatan San Francisco. Pemilik restoran memanggil polisi setelah Toledo yang mabuk menolak meninggalkan restoran.
"Tapi dia telah kembali dibebaskan tanpa dakwaan. Hal itu rutin dilakukan untuk penangkapan orang mabuk," kata juru bicara kantor sherif San Mateo County, Rosemerry Blankswade, dikutip FOX News.
Selama menjabat sebagai presiden, Toledo dikenal kerap berpesta dan minum minuman beralkohol, bahkan sempat disebut pernah menggelar pesta di pesawat kepresidenan, hal yang dibantah Toledo.
Setelah lengser, Presiden Peru Alan Garcia yang menggantikannya menerbitkan laporan pembelian minuman keras Toledo selama menjabat yang mencapai 164.000 dollar.
Blankswade mengatakan pihaknya sempat menghubungi Interpol, organisasi kepolisian internasional yang mengeluarkan surat peringatan terhadap Toledo, terkait penangkapan tersangka di wilayahnya.
Namun pejabat Interpol mengatakan kepada kantor sherif San Mateo County bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk segera membawa Toledo ke tahanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.