Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Utrecht, Polisi Sebut Tak Ada Hubungan antara Pelaku dengan Korban

Kompas.com - 19/03/2019, 21:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

UTRECHT, KOMPAS.com - Polisi menyatakan, mereka masih menyelidiki motif penembakan di trem Utrecht, Belanda, yang menewaskan tiga orang pada Senin (18/3/2019).

Polisi menangkap Gokmen Tanis, seorang pria kelahiran Turki, tak lama setelah penembakan itu, disertai dengan penangkapan dua pria berusia 23 dan 27 tahun.

Baca juga: Polisi Belanda Selidiki Motif Terorisme di Balik Penembakan di Utrecht

Dalam pemberitaan sebelumnya, disebutkan Tanis melakukan penembakan karena masalah keluarga, dengan salah satu korban merupakan kerabatnya.

Namun dalam keterangan polisi seperti dilansir Al Jazeera Selasa (19/3/2019), tidak terdapat hubungan antara Tanis dengan korban.

Dilaporkan korban pertama adalah remaja berusia 19 tahun asal Vianen yang dekat dengan Utrecht. Kemudian dua pria berumur 28 dan 49 tahun asal Utrecht.

"Sejauh ini hasil investigasi kami tidak menunjukkan pelaku mempunyai hubungan dengan korban," demikian keterangan baik jaksa maupun polisi.

Kepolisian pun kini mulai memfokuskan diri kepada motif teroris setelah mereka menemukan sepucuk surat dalam mobil yang dipakai Tanis kabur.

Meski begitu, polisi menyatakan mereka tidak mengesampingkan untuk menyelidiki jika ada motif lain yang melatarbelakangi penembakan.

Juru bicara jaksa penuntut Ties Kortmann mengatakan Tanis ditahan dengan tuduhan melakukan pembantaian dengan penyelidikan mengarah kepada sebab tindakan Tanis.

Polisi juga menyebut telah mengamankan satu unit mobil Renault Clio yang diduga digunakan oleh Tanis untuk kabur setelah penembakan.

Baca juga: Penembakan Trem di Utrecht Diduga Terjadi karena Masalah Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com