Selama kunjungan itu, Trump menyebutkan "menyedihkan" karena ketat dan rumitnya langkah keamanan yang diambil sekadar untuk mengunjungi para tentara AS yang telah berjuang di negara asing, mengingat AS juga telah menghabiskan anggaran hingga sekitar 7 triliun dollar untuk menciptakan kestabilan di wilayah itu.
Menanggapi kabar kunjungan itu, al-Muhajir menyebutnya sebagai hal yang cukup aneh.
"Sungguh aneh bagi seseorang yang mengaku sebagai pemenang, namun tidak bisa mengumumkan secara terbuka kunjungan resminya ke negara yang dia klaim telah mencapai perdamaian dan stabilitas," kata al-Muhajir.
"Dia (Trump) hanya bisa datang seperti layaknya seorang pencuri yang ketakutan dan seorang pengecut," tambah juru bicara ISIS.
Baca juga: Trump Lakukan Kunjungan Kejutan ke Pasukan AS di Irak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.