Tulisan lainnya pun segera menyusul sehingga kisah dan pemberitaan tentang nasib anak-anak tersebut mulai menyebur.
Meski undang-undang adopsi internasional saat itu sedang dalam pengembangan, Mabel berhasil mengatur prosesnya.
Dia menjadi perwakilan bagi pasangan Afrika-Amerika yang tidak dapat melakukan perjalanan ke Jerman.
Mabel menerbitkan panduan adopsi secara rinci dan pasangan yang berminat memberinya surat referensi dan dokumen lain yang diperlukan Kementerian Luar Negeri dan otoritas Jerman.
Dia hadir di pengadilan Jerman mewakili keluarga AS yang ingin mengadopsi anak-anak itu.
Dia juga meyakinkan Scandinavian Airlines untuk membantu menerbangkan anak-anak tersebut dengan potongan harga ke rumah baru mereka di AS.
Tentu saja, perbuatannya untuk membantu anak-anak menemukan rumah selamanya merupakan bagian dari kerinduannya yang tidak bisa melahirkan anak sendiri.
Pada masa-masa sulit, salah satu anak angkatnya, Edward, meninggal karena leukemia pada 1955 ketika berusia 9 tahun.
Brown Baby Plan yang dia jalankan tak lepas dari kontroversi. Beberapa agen layanan sosial Jerman menilai Mabel tidak cukup berpengalaman dalam menangani maslaah kesejahteraan anak.
Sejumlah kelompok hak ipil merasa kebutuhan yang lebih mendesak harus membantu anak-anak Afrika-Amerika berada dalam cengkeraman hukum negara AS Jim Crow South, bukan yang di luar negeri.
Mabel Grammer was accused of not vetting families/children correctly..people felt she skipped important steps..#WIBB pic.twitter.com/F20hbKLHRZ
— Washington Informer (@WashInformer) 22 Februari 2013
Tahun-tahun setelah adopsi itu, banyak yang menyebut sejumlah anak-anak dari Jerman itu dibesarkan oleh orangtua angkat yang kejam.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Edwin Land, Penemu Kamera Polaroid
Mabel dan keluarganya akhirnya menetap di Washington pada 1965. Tiga tahun kemudian, dia dan suaminya menerima penghargaan kemanudiaan dari Paus Paulus VI.
Sementara, dari bayi yang tersisa di Eropa, beberapa tetap tinggal di panti asuhan atau diadopsi oleh keluarga Jerman dan Denmark.
Mabel meninggal dunia pada 2002 akibat komplikasi dari hipertensi dan demensia. Saat itu, usianya sekitar 88 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.