Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kendalikan Baghouz, SDF Belum Capai Kemenangan atas ISIS

Kompas.com - 19/03/2019, 17:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS mengalami kemajuan dalam membasmi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah kecil yang menjadi benteng terakhir.

ISIS kini tersudutkan di pinggir desa Baghouz, Suriah, dekat sungai Eufrat, tapi mereka belum menyerah meski diserang bertubi-tubi.

Baca juga: Pasukan Demokratik Suriah Rebut Bangunan di Benteng Terakhir ISIS

Juru Bicara SDF Mustafa Bali mengatakan, pasukannya telah mengendalikan area perkemahan kelompok ekstremis di desa tersebut.

"Ini bukan sebuah pengumuman kemenangan, tapi kemajuan signifikan dalam pertempuran melawan ISIS," katanya.

Hingga kini belum diketahui berapa banyak jumlah anggota ISIS yang masih bertahan, namun sebagian masih melontarkan perlawanan.

"Pertempuran terus berlanjut saat sekelompok teroris ISIS yang terkurung di wilayah kecil masih melawan," ucap Bali.

Dia juga mengatakan, ratusan anggota ISIS yang terluka dan sakit telah ditangkap. Mereka dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Dengan dukungan pesawat temput dari koalisi pimpinan AS, SDF meluncurkan serangan terakhir di Baghouz pada 9 Februari lalu.

Serangan tersebut menjadi fase yang terakhir diluncurkan dalam operasi selama enam bulan terakhir untuk menghancurkan ISIS.

Sebelumnya, SDF mengklaim telah merebut bangunan yang berada di Baghouz.

Namun, pasukan milisi Kurdi itu menyebutkan tengah menunda operasi untuk memberi waktu jika ada warga maupun anggota ISIS yang hendak menyerah.

Baca juga: Pengadilan Irak Hukum Mati Anggota ISIS asal Belgia

Puluhan ribu orang, termasuk anggota ISIS dan kerabat mereka serta warga sipil lainnya telah keluar dari wilayah kantong terakhir kelompok itu dalam beberapa pekan terakhir.

Baghouz merupakan benteng terakhir dari konflik sipil di Suriah yang sudah berlangsung sejak 2011 silam, dan menewaskan sekitar 370,000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com