Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan Embrio Manusia Hidup ke India, Pria Malaysia Ditangkap

Kompas.com - 19/03/2019, 17:22 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

MUMBAI KOMPAS.com - Seorang pria asal Malaysia ditangkap di Bandara Mumbai, India, karena kedapatan membawa embrio manusia yang masih hidup.

Diwartakan BBC, Selasa (19/3/2019), insiden tersebut terjadi pada Sabtu (16/3/2019), ketika petugas menemukan embrio dalam tabung pada koper seorang pria.

Kemudian, pelaku mengakui ini bukan pertama kalinya dia menyelundupkan embrio ke India.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Embrio Buatan di Laboratorium, Untuk Apa?

Tudingan mengarah kepada klinik IVF kelas atas di Mumbai. Namun, manajemen klinik membantah keras telah terlibat.

Rebecca Gonsalves yang mewakili Directorate of Revenue Intelligence (DRI) di pengadilan pada Senin (18/3/2019) menuturkan, pria tersebut telah dibawa ke klinik tersebut ketika diinterogasi.

Sejumlah pesan teks yang mendukung tudingan yang menjurus ke klinik juga telah ditemukan.

Seorang pakar embriologi yang menjalankan klinik, Dr Goral Gandhi, tetap menolak tudingan tersebut.

"Klien saya tidak mengimpor embrio sebagai bagian dari bisnisnya," kaya pengacara Gandhi, Sujoy Kantawalla.

Dia justru menyalahkan adanya konspirasi yang dibentuk oleh para pesaingnya.

Pada Jumat mendatang, Gandhi dijadwalkan muncul dalam persidangan.

IVF atau In Vitro Fertilization menjadi populer di India dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Ajaib, Kisah Nyata Bayi yang Lahir dari Embrio Beku Berusia 24 Tahun

IVF merupakan proses sel telur dibuahi di laboratorium dan kemudian ditanamkan ke dalam rahim.

Embrio dapat dibekukan dan disimpan selama beberapa tahun. Beberapa orang bahkan menyumbangkannya kepada calon orangtua lainnya.

Namun, mengimpor embrio ke India tanpa izin dari Dewan Penelitian Medis India adalah tindakan ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com