Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Penghormatan Korban Tewas Aksi Teror di Masjid Selandia Baru, Ratusan Siswa Tampilkan Tarian Haka

Kompas.com - 19/03/2019, 14:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

CHRISTCHURCH, KOMPAS.com - Ratusan siswa berkumpul di Christchurch, Selandia Baru, dan memberi penghormatan bagi para korban tewas aksi teror di dua masjid di sana.

Dengan berlinang air mata, sekelompok siswa itu berkumpul dari seantero Selandia Baru dengan ada yang menampilkan Haka, tarian tradisional Suku Maori.

Kemudian sebagaimana diwartakan Daily Mail Senin (18/3/2019), ada juga siswa yang menyalakan lilin sembari menghibur temannya yang bersedih.

Baca juga: Dubes Australia Turut Berduka atas Meninggalnya Satu WNI dalam Serangan Teroris di Selandia Baru

Rasa duka menyelimuti Selandia Baru sepanjang Senin dengan seluruh warga dari berbagai elemen berkumpul dan bersatu untuk menentang kebencian.

Keluarga dan teman berkumpul di depan Masjid Al Noor, lokasi dengan jumlah korban terbanyak mencapai 42 orang dari total 50 korban tewas.

Saiyad Raza yang datang dari Auckland mengatakan, mereka mengadakan Shalat Maghrib di mana tangisan sejumlah orang masih terdengar.

"Kebetulan ini merupakan waktu Shalat Maghrib. Di manapun Anda berada, Anda tentu akan menunaikan ibadah," ucap Raza yang sepupunya jadi korban tewas kepada AFP.

Di Auckland, siswa Orewa College berkumpul membentuk hati disertai dengan tulisan Kia Kaha yang berarti "Tetap Kuat" dalam bahasa Maori.

Semua bersatu pasca-penembakan yang dilakukan Brenton Harrison Tarrant terhadap jemaah Masjid Al Noor dan Linwood ketika Shalat Jumat (15/3/2019).

Tarrant yang ditangkap tak lama setelah melakukan aksinya dijerat dengan dakwaan melakukan aksi teror di pengadilan pada Sabtu (16/3/2019).

Sebelum melakukan aksinya, teroris asal Grafton, Australia itu sempat mengirim manifesto yang dibuatnya kepada Perdana Menteri Jacinda Ardern.

Pemerintahan Ardern menegaskan bakal bersatu untuk menggulirkan pengetatan aturan senjata untuk membatasi beredarnya senapan yang digunakan Tarrant.

"Kami telah membuat keputusan itu sebagai sebuah kabinet dan mengedepankan persatuan," ujar Ardern yang didampingi Wakil PM Winston Peters.

Berdasarkan hukum Selandia Baru, jika Tarrant tidak mengaku bersalah, maka dia akan disidang dengan kans dia bakal bertatap muka dengan anggota keluarga korban.

Baca juga: PM Selandia Baru: Si Teroris Ingin Tenar, Jangan Pernah Sebut Namanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com