KOMPAS.com - Pada 19 Maret 1915, Observatorium Lowell di Arizona berhasil mendapatkan gambar pertama dari planet kerdil yang kini dikenal dengan sebutan Pluto.
Butuh waktu sekitar 15 tahun bagi ilmuwan untuk melakukan penelitian lanjutan dan mempublikasikan planet itu kepada masyarakat luas.
Uniknya, bukan peneliti ternama atau ilmuwan terkemuka yang memberikan nama Pluto. Penamaan itu berasal dari ide gadis kecil asal Inggris yang bernama Venetia Burney.
Dilansir dari The Vintage News, Venetia Burney yang ketika itu berusia 11 tahun sedang melakukan sarapan bersama ibu dan kakeknya di Oxford, Inggris.
Kakeknya, Falconer Madan, adalah pustakawan di Oxford, dengan lantang membacakan beberapa berita menarik di London Times.
Beberapa halaman dibacakan, dan yang menjadi perhatian bagi Venetia Burney adalah kabar dari ilmuwan Observatorium Lowell yang berhasil memotret sebuah planet yang lama diduga berada di luar Neptunus dan belum memiliki nama.
"Mengapa tak menyebutnya Pluto ?" ucap Venetia.
Dengan minat yang besar pada mitologi Yunani Kuno dan Romawi Kuno, Venetia menyarankan nama tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Planet Pluto Terekam untuk Kali Pertama
Nama Plutp diambil dari dewa Romawi Kuno yang menguasai dunia bawah, yang bisa menjadi tak terlihat. Nama tersebut dianggap tepat untuk planet yang gelap. Dalam mitologi Yunani Kuno, Pluto juga dikenal sebagai Hades.
Falconer Madan sepakat dengan usulan nama tersebut, dan segera menulis kepada sahabat astronomnya di Oxford untuk usulan nama tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan