Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Trem di Utrecht Diduga Terjadi karena Masalah Keluarga

Kompas.com - 19/03/2019, 14:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

UTRECHT, KOMPAS.com - Terduga pelaku penembakan trem di Utrecht, Belanda, telah ditangkap polisi. Sederet spekulasi pun merebak mengenai motif terduga pelaku itu.

Gokmen Tanis, nama pelaku itu, melepaskan tembakan di 24 Oktoberplain Senin pukul 10.45 waktu setempat (18/3/2019). Membunuh tiga orang dan melukai lima lainnya.

Tanis yang merupakan pria asal Turki ditangkap di Distrik Oudernoord. Selain itu, polisi juga menahan dua terduga pelaku lain.

Baca juga: Intelijen Turki Ikut Selidiki Motif Penembakan di Trem Utrecht

Diwartakan Anadolu via Daily Mail, kerabat Tanis di Turki menceritakan pria berusia 37 tahun itu menyerang salah satu anggotanya di dalam trem.

Penembakan yang dilakukan Tanis itu diduga terjadi karena masalah keluarga, dan kemudian menyerang secara membabi buta orang-orang yang mencoba mencegahnya.

Ayah Tanis, Mehmet yang tinggal di Provinsi Kayseri mengatakan dia sudah tidak berbicara dengan putranya sejak 11 tahun terakhir.

"Namun jika Gokmen benar-benar melakukannya (penembakan), maka dia harus dihukum dan membayar perbuatannya," kata Mehmet kepada Demiroren.

Menteri Kehakiman Belanda Ferd Grapperhaus menjelaskan Tanis sudah masuk ke dalam "radar" penegak hukum tanpa membeberkan lebih lanjut.

Sejumlah media Belanda seperti Algemeen Dagblad mewartakan Tanis pernah disidang pada 4 Maret berkaitan dengan kasus pemerkosaan, dan mengancam bakal membakar rumahnya.

Badan intelijen Turki dikatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan bakal menyelidiki apakah penyerangan tersebut murni bermotif pribadi ataukah termasuk serangan teroris.

Berdasarkan pemberitaan awal media setempat, Tanis sempat berteriak ketika melakukan penembakan, dan sebuah catatan di mobil membuat polisi yakin ada hubungannya dengan terorisme.

Kini, penyelidikan yang dilaksanakan penegak hukum mencoba membuktikan teori bahwa Tanis menargetkan keluarga atau mantan kekasih, dan berteriak dalam bahasa Arab.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berkata lima korban penembakan masih menjalani masa kritis. "Tiga korban di antaranya tengah berjuang dengan hidupnya," ujarnya.

Rutte menambahkan motif terorisme tidak bisa dikesampingkan. Meski begitu, tingkat ancaman di Utrecht sudah diturunkan di angka empat.

Baca juga: Polisi Belanda Tahan Pria Terduga Pelaku Penembakan di Trem Utrecht

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com