TEXAS, KOMPAS.com - Dengan mengenakan pakaian penjara berwarna biru dan kedua tangannya diborgol, Aurea Vazquez Rijos dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada pekan lalu.
Mantan ratu kecantikan asal Puerto Rico itu harus dinyatakan terbukti telah menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya Adam Anhang, seorang konglomerat asal Kanada.
Diwartakan BBC, Senin (18/3/2019), kasus pembunuhan tersebut terjadi pada 14 tahun lalu.
Aurea terlihat menangis ketika hakim federal menjatuhkan hukuman dan memerintahkan agar dia dipindahkan ke penjara di Fort Worth, Texas.
Baca juga: Berpesta di Klub Malam, Ratu Kecantikan di Malaysia Kehilangan Gelar
Sementara, pengacaranya akan mengajukan banding atas keputusan hakim.
Aurea melarikan diri ke Eropa setelah pembunuhan tersebut. Dia bersikukuh tidak bersalah atas hilangnya nyawa sang suami.
"Saya berharap, Anda bahagia sekarang," katanya kepada ayah suaminya, Abraham Anhang, di pengadilan.
"Diamlah," demikian jawaban Abraham setelah dianggap melakukan pembunuhan karakter terhadap Aurea.
Aurea kabur ke Italia dan Spanyol setelah menyaksikan suaminya ditikam pisau di jalanan San Juan pada September 2005.
A Puerto Rico woman found guilty of hiring a hit man to kill her wealthy Canadian husband more than a decade ago was sentenced to life in prison on Friday.
Aurea Vazquez Rijos cried as a federal judge issued the sentence and ordered that she be transfer… https://t.co/4ARkvcFWns pic.twitter.com/TgaEJhbbDQ
— Winnipeg, Manitoba (@winnipegmb) 16 Maret 2019
Penyelidik menyebutkan, Anhang merupakan pengembang real estate yang juga mendapat jutaan dollar dari game online.
Dia dibunuh beberapa hari setelah berkeinginan mengajukan perceraian dengan Aurea, atau enam bulan setelah pernikahan mereka.
Anhang dihabisi oleh karyawan restoran yang dijanjikan uang sekitar 3 juta dollar AS atau sekitar Rp 42 miliar dalam kejahatan yang agar nampak seperti penjambretan.
Aurea mengalami sedikit luka dalam insiden tersebut. Selama ini, dia tidak pernah dicurigai hingga akhirnya saksi muncul.
Saksi mengaku melihat Aurea berbicara dengan pelaku sebelum menyerang Anhang dan menikamnya.
Daily Mail melaporkan, korban ditikam berulang kali dan dipukul kepalanya saat berjalan dengan Aurea di ibu kota Puerto Rico pada 2005.