Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Banjir Bandang di Jayapura Bertambah Jadi 92 Orang

Kompas.com - 19/03/2019, 10:15 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 92 orang meninggal akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, jumlah korban kini telah bertambah menjadi 92 orang dan 75 orang masih dikabarkan hilang.

“Jumlah korban meninggal berjumlah 92 orang, luka ringan 75 orang, luka berat 84 orang dan orang yang masih dikabarkan hilang 75 orang,” ungkap Aidi, melalui rilis yang dikeluar akan Penerangan Kodam XVII Cendrawasih, Selasa (19/3/2019). 

Baca juga: Tim DVI Kembali Identifikasi 4 Jenazah Korban Banjir Bandang Jayapura

Aidi menegaskan, untuk melalukan evakuasi dan relokasi, sebanyak 1.908 orang tim relawan terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan pemerintah daerah serta tim relawan lainnya diterjunkan. 

“Kendaraan motor trail 5 unit, ambulancs 8 unit, mobil double cabin 6 unit, truk 6 unit, sekoci 2 unit, truk MPS 2 unit, dump truck 2 unit dan alat berat 12 unit, dikerahkan untuk melakukan evakuasi,” ujar dia.

Ia menambahkan, kini jumlah pengungsi telah bertambah menjadi 8.507 orang, yang berada di Kantor Bupati 1.391 orang, sekolah SIL Sentani 1.000 orang, sekolah HIS Sentani 600 orang, Bintang Timur Sentani 600 orang, Perumahan Gajah Mada 1.450 orang, Doyo lama (gereja advent) 1.203 orang.

Kemudian, Asrama Himles 50 orang, panti jompo 23 orang, Permata Hijau 120 orang, Rindam XVII/Cen 220 orang, Netar (depan gereja) 43 orang, Kompi D Yonif RK 751/VJS 108 orang, Puspenka 123 orang, Yayasan Abdi Nusantara 900 orang, Kertosaro Kp Mulia 60 orang, Sabron Yere 45 orang, dan BTN Efata 121 orang.

Baca juga: 74 Orang Dilaporkan Hilang akibat Banjir Bandang di Jayapura

“Adapun data kerugian material yakni rumah terendam 211 unit, rumah pemukiman rusak berat 370 rumah, jembatan rusak berat 4 unit, drainase rusak berat 8 volume, jalan rusak berat 4 ruas, gereja rusak berat 2 unit, masjid rusak berat 1 unit, sekolah rusak berat 8 unit, ruko rusak berat 104 unit, pasar rusak berat 1 unit, mobil terendam 6 unit dan motor terendam 20 unit,” kata dia. 

Kompas TV Warga memenuhi jalan utama dari Sentani menuju Jayapura kerena panik adanya berita banjir susulan. Akibatnya, kepadataan arus lalu lintas pun tak terhindarkan. Sejumlah warga ingin pergi meninggalkan Sentani untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, kondisi jalan yang sebagian besar masih tertutup lumpur juga membuat laju kendaraan berjalan pelan dan mengakibatkan antrean. <strong>#BanjirSentani #PrayForSentani #BanjirBandangSentani</strong>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com