Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Nilai Penelusuran Minat dan Bakat Lebih Adil untuk Gantikan UN

Kompas.com - 19/03/2019, 09:15 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno akan menghapus ujian nasional (UN) jika terpilih dalam Pilpres 17 April 2019 nanti.

Sandiaga yang berpasangan dengan Prabowo Subianto akan mengganti UN dengan penelusuran minat dan bakat.

"Kami sudah umumkan akan hapus ujian nasional dan menggantinya dengan penelusuran minat dan bakat," kata Sandiaga, saat menghadiri silaturahim dan dialog bersama kiai dan habaib, di Taman Krida Budaya, Kota Malang, Senin (18/3/2019) malam.

Baca juga: Menelusuri Klaim Sandiaga Uno soal OK OCE..

Sandiaga mengatakan, penelusuran minat dan bakat ke sekolah merupakan pilihan tepat lantaran kualitas pendidikan di Indonesia belum merata.

Hal itu yang mendasari dia dan timnya akan menghapus UN, meskipun UN yang dilaksanakan selama ini masih dianggap perlu untuk pemetaan pendidikan di Indonesia.

"Yang terpenting sebetulnya, karena kami ingin hadirkan keadilan, kualitas pendidikan Indonesia dari berbagai wilayah belum memiliki standar yang sama, kualitasnya sangat berbeda beda," kata Sandiaga.

"Oleh karena itu, justru untuk mengembalikan rasa keadilan tersebut kami tidak jadikan ujian nasional sebagai standar kelulusan," ujar dia.

Sandiaga tidak peduli dengan adanya kritik dan anggapan bahwa rencana penghapusan UN itu hanya untuk kepentingan elektoral jelang Pemilu.

Baca juga: Melalui Anaknya, Seorang Ibu Sumbang Sandiaga Uno Rp 500.000

"Silakan menilai, kami melihat demi kemajuan sistem pendidikan Indonesia," kata dia.

Selain itu, Sandiaga juga menilai bahwa kurikulum pendidikan yang ada saat ini membebani siswa. Menurut dia, kurikulum pendidikan harus lebih fleksibel untuk menghadapi ekonomi digital dan revolusi industri 4.0.

"Kami yakini banyak sekali sekarang kurikulum itu membebani karena minat belajar sesuai dengan ekonomi digital, revolusi industri 4.0, mengharuskan kita untuk lebih fleksibel sehingga akhirnya kedepan kami juga akan melakukan pembenahan kurikulum," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com