Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Sandiaga Ungkap Kisah Bung Karno Bertemu Menhan AS

Kompas.com - 18/03/2019, 16:55 WIB
Bayu Galih,
Aswab Nanda Prattama

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, memberikan kutipan mengenai kisah Presiden pertama RI Soekarno saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS).

Dalam debat ketiga Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 di Jakarta, Minggu (17/03/2019), Sandiaga mengungkapkan keberanian Soekarno ketika menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan AS seputar kebudayaan

"Tahun 1961 Bung Karno bertemu dengan Menteri Pertahanan AS. Beliau (Soekarno) menyatakan, 'Tuan memiliki bom atom, tapi kami memiliki seni budaya yang tinggi'," kata Sandiaga.

Benarkah pernyataan Sandiaga soal pertemuan Soekarno dengan Menhan AS?

Menurut penelusuran Kompas.com, sulit untuk menemukan data sejarah yang valid mengenai perbincangan tersebut. Jika melakukan penelusuran di mesin pencari Google, maka akan ditemukan sejumlah tulisan di blog yang sulit diverifikasi kebenarannya.

Misalnya, sebuah blog menulis bahwa kisah ini terjadi ketika Soekarno berkunjung ke Amerika Serikat bertemu dengan Presiden John F Kennedy pada 1960-an.

Berbeda dengan petinggi negara lain yang biasanya harus menemui Kennedy di dalam gedung sesuai standar protokoler, Soekarno memerintahkan Kennedy menemui dan menyambutnya di depan Gedung Putih.

Akhirnya Kennedy menuruti kemauan Soekarno. Momen unik terjadi ketika Kennedy memperkenalkan Soekarno dengan Menteri Pertahanan AS, Charles Nesbitt Wilson.

Keberanian Soekarno muncul ketika dia memulai percakapan dengan Wilson dengan mengomentari gaya berpakaiannya. Setelah itu, Soekarno mengatakan "tuan memiliki bom atom, tapi kami memiliki seni budaya yang tinggi" dan membuat Wilson kaget.

Sebuah tulisan di blog lain, menulis bahwa Soekarno mengucapkan kalimat yang disebut Sandiaga itu ketika bertemu Menhan AS Charles Wilson.

Disebutkan bahwa Soekarno membetulkan ikatan dasi Charles Wilson yang kelihatan miring. Selesai merapikan dasi, Bung Karno mengatakan, "Tuan boleh punya bom atom, tapi kami punya seni yang tinggi".

Akan tetapi, tidak disebutkan secara spesifik kapan dan tahun berapa pertemuan itu terjadi.

Anakronisme

Jika melihat tulisan yang terdapat dalam dua blog, maka sulit untuk memastikan kebenarannya karena ada anakronisme atau ketidaksesuaian dengan fakta sejarah.

Charles Nesbitt Wilson yang disebut dalam blog pertama tak pernah menjabat sebagai Menhan AS.

Adapun, Charles Wilson yang pernah menjabat sebagai Menhan AS dan disebut dalam blog kedua adalah Charles Erwin Wilson, yang menjabat di era Presiden Dwight D Eisenhower.

Soekarno memang pernah bertemu Eisenhower di Gedung Putih pada masa Eisenhower berkuasa pada 20 Januari 1953 hingga 21 Januari 1961.

Namun, sejumlah kisah yang dikenang dari pertemuan itu adalah kemarahan Soekarno karena Eisenhower telat datang menemuinya. Kemarahan ini diucapkan Soekarno kepada Cindy Adams yang menjadi penulis biografinya (terbit 1966).

Kisah mengenai Soekarno yang berkunjung ke Amerika Serikat pada 1961 terjadi saat bertemu Presiden Kennedy pada 24 April 1961. Hingga saat ini belum ada arsip sejarah yang mencatat perbincangan Soekarno dengan Menhan AS, yang saat itu dijabat Robert McNamara.

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Asvi Warman Adam meragukan bahwa Presiden Soekarno pernah bertemu dan berbicara mengenai nuklir dan seni budaya kepada Menhan AS.

"Sukarno pernah bertemu dengan beberapa Presiden AS. Tapi pertanyaan saya, apakah Bung Karno bertemu dengan Menhan AS? Kapan? Untuk apa Presiden RI bertemu Menhan AS? Untuk bicarakan kerja sama pertahanan ? Rasanya itu tidak pernah," ujar Asvi saat dihubungi Kompas.com pada Senin (18/3/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com