Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2014, China Klaim Tangkap Hampir 13.000 "Teroris" di Xinjiang

Kompas.com - 18/03/2019, 15:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, K0MPAS.com - Pemerintah China mengklaim telah menangkap 13.000 orang yang disebut sebagai "teroris" di wilayah otonomi Xinjiang sejak 2014.

Diwartakan kantor berita AFP, Senin (17/3/2019), pernyataan itu dilontarkan untuk menanggapi tindakan keras atas penangkapan kontroversial terhadap minoritas.

China mendapat kecaman internasional atas kebijakannya di kawasan tersebut, di mana menurut data kelompok HAM ada sebanyak 1 juta warga muslim Uighur dan minoritas lainnya ditahan di kamp pengasingan.

Baca juga: Warga Uighur Minta Bukti Hidup Keluarga Mereka yang Ditahan Pemerintah China

"Pemerintah tidak kenal lelah dalam melakukan kekerasan, sesuai dengan hukum, pada setiap tindakan yang menggiring pada terorisme dan ekstremisme," demikian pernyataan Dewan Negara.

Dokumen Dewan Negara China juga menyebutkan, Xinjiang telah lama menjadi bagian dari wilayah China, namun terdapat teroris dan ekstremis yang memicu kegiatan separatis.

"Sejak 2014, (otoritas) Xinjiang telah menghancurkan 1.588 geng kekerasan dan teroris, menangkap 12.955 teroris, menyita 2.052 alat peledak," tulis pernyataan Dewan Negara.

Selain itu, pihak berwenang juga telah menghukum sekitar 30.645 orang karena menggelar kegiatan keagamaan ilegal, dan menyita 345.229 salinan buku agama yang ilegal.

"Pekerjaan kontra-terorisme dan perjuangan deradikalisasi di Xinjiang selalu dilakukan sesuai dengan aturan hukum," tambahnya.

Pernyataan Dewan Negara China mendapat reaksi kecaman oleh kelompok hak asasi Uighur.

Juru Bicara Kongres Uighur Dunia Dilxat Raxit menyarakan, kebijakan itu lebih ke arah politik untuk menekan masyarakat Uighur.

"Itu cara mendapatkan dukungan lokal untuk kebijakan ekstremnya dan untuk menutupi pelanggaran hak asasi manusia," ujarnya.

Xinjiang merupakan wilayah yang perbatasannya terbagi dengan beberapa negara termasuk Pakistan dan Afghanistan.

Baca juga: Usai Dikritik soal Muslim Uighur, China Minta Warganya di Turki Waspada

Daerah tersebut telah lama didera kerusuhan disertai kekerasan. Pemerintah China mengklaim, gerakan tersebut diatur oleh "teroris" yang terorganisir untuk mencari kemerdekaan.

China membantah keberadaan kamp-kamp untuk menahan muslim Uighur dengan menyebutnya sebagau "pusat pendidikan kejuruan", yang mirip dengan sekolah asrama.

Dalam beberapa bulan terakhir, otoritas mencoba untuk memperbaiki citra dengan membawa para jurnalis dan diplomat mengunjungi kawasan dan pusat-pusat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com