Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Teroris Penembak Masjid Selandia Baru "Hancur" dan "Remuk"

Kompas.com - 18/03/2019, 15:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

GRAFTON, KOMPAS.com — Keluarga Brenton Tarrant, teroris penembak masjid di Christchurch, Selandia Baru, sangat syok ketika melihat tayangan perbuatan pria itu.

Tarrant yang merupakan seorang pendukung supremasi kulit putih menyerang Masjid Al Noor dan Linwood ketika jemaah tengah melaksanakan shalat Jumat (15/3/2019).

Baca juga: Teroris Penembak Masjid Terancam Hukuman Terberat di Selandia Baru

Aksinya itu menewaskan 50 orang dan melukai 50 jemaah lain. Dalam persidangan keesokan harinya, dia dikenai dakwaan melakukan aksi teror.

Kepada media Australia Nine News dikutip Sky News Minggu (17/3/2019), paman Tarrant Terry Fitzgerald meminta maaf kepada seluruh korban.

"Apa yang dilakukannya sangat tidak dibenarkan," ucap Terry. Sementara nenek Tarrant, Marie Fitzgerald, berkata keluarganya begitu "hancur" dan "remuk".

Berbicara dari kampung halaman mereka di Grafton, Marie berujar mereka tidak bisa berpikir apa pun, terlebih ketika media memberitakan Tarrant sudah merencanakannya sejak lama.

Berdasarkan manifesto setebal 78 halaman yang dia unggah sebelum menyerang, Tarrant mengungkapkan dia merencanakan aksi di Christchurch selama tiga bulan terakhir.

"Beban ini sangat berat karena kami tidak berpikir salah satu anggota keluarga kami bakal melakukan hal demikian," ujar nenek 81 tahun itu.

Marie mengatakan, Tarrant sempat berkelana ke sejumlah negara di Asia maupun Eropa selepas ayahnya meninggal karena kanker pada 2010.

Namun, setelah pulang ke Grafton, teroris berumur 28 tahun itu sudah berubah. "Dia bukan lagi seperti Brenton yang kami kenal," ungkapnya.

Selama bersekolah, Marie menjelaskan Tarrant lebih suka menghabiskan waktu bermain komputer daripada mencoba berkumpul dengan lawan jenis.

Penyelidik meyakini selain merencanakan aksi di Christchurch, mantan personal trainer tersebut sudah berniat melakukan penembakan sejak dua tahun lalu.

Marie melanjutkan, Tarrant kembali pulang selepas berkelana ke seluruh dunia satu tahun lalu tatkala adiknya berulang tahun.

Kini sejak insiden penembakan di Christchurch terjadi, keluarga Tarrant dilaporkan berada dalam perlindungan kepolisian.

Baca juga: Suami Korban Teroris Selandia Baru Maafkan Pembunuh Istrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com