KOMPAS.com — Jatuhnya Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019) membuat seluruh dunia kini merumahkan semua tipet pesawat itu.
Pasalnya, tipe pesawat tersebut sama dengan tipe pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang pada Oktober 2018.
Dalam laporan terbaru, kotak hitam Ethiopian Airlines menunjukkan "kesamaan yang jelas" dengan kecelakaan Lion Air.
Meski demikian, subyek penelitan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Baca juga: Saat Keluarga Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines Tangisi Peti Kosong...
Keputusan "mengandangkan" juga memengaruhi pemesanan Boeing 737 MAX yang bernilai 633 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 9.000 triliun.
Ternyata, bukan kali ini sebuah tipe pesawat harus dihentikan pengoperasiannya. Berikut daftar pesawat yang dikandangkan sementara selama 80 tahun terakhir, seperti dikutip dari CNN:
Dua tahun setelah Boeing 787 Dreamliner mulai beroperasi, kebakaran baterai memaksa penerbangan All Nippon Airways di Jepang mengevakuasi semua penumpang dan awak dengan mendarat darurat di bandara terdekat.
Beberapa hari kemudian, asap juga muncul dari kompartemen baterai Japan Airlines yang diparkir di Boston.
FAA akhirnya menghentikan secara nasional semua pesawat Dreamliner, yang kemudian diikuti di seluruh dunia.
Setelah penyelidikan, perancangan ulang baterai Boeing memungkinkan Dreamliner untuk kembali beroperasi tiga bulan kemudian.
Melansir BBC, pesawat DC-10 yang dioperasikan Turkish
Airlines mengalami kecelakaan selang 10 menit setelah lepas landas dari Paris dan menewaskan 346 orang pada 1974.
Pada 25 Mei 1979, sebanyak 273 orang tewas ketika pesawat DC-10 milik American Airlines penerbangan 191 jatuh setelah lepas landas dari Chicago.
June 1979: The FAA grounds the widely used DC-10 following the May 25 American Flight 191 engine separation crash in Chicago, after finding other engines at risk of falling off. One of the closer historical parallels to the 737 Max crisis happening now. pic.twitter.com/TlJBnJW6bQ
— Kevin McDougald (@kevinmcdougald) 12 Maret 2019
Penyelidikan FAA terhadap pesawat itu membuat semua DC-10 dikandangkan.
Penyelidik cemas terhadap armada DC-10 karena mesin kiri penerbangan 191 itu terpisah dari sayap saat lepas landas.
Pesawat sayap rendah buatan Lockheed Corporation ini tabrakan di dekat Reading, Pennsylvania, menewaskan empat.