Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kehebohan Boeing 737 MAX 8 yang Di-grounded

Kompas.com - 17/03/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Juru Mesin Udara (JMU) yang bertugas di kokpit menjelaskan kepada Instruktur bahwa itu hanya “false indication”. Ada hubungan pendek (korsleting) pada panel yang menyebabkan fire warning light itu menyala. Sudah dicek dan dicatat sejak penerbangan sebelumnya. 

Instruktur saya dengan sangat dingin memerintahkan saya untuk segera kembali mendarat walau Sang Mekanik berusaha sekali lagi meyakinkan Sang Instruktur bahwa tidak ada kebakaran. 

Setelah mendarat, Instruktur saya memberikan briefing kepada saya bahwa pada situasi seperti itu pilihan hanya satu yaitu kembali mendarat walau kita semua yakin bahwa tidak ada kebakaran di mesin.   

Ia menjelaskan, lampu indikator kebakaran harus berfungsi normal di udara. Tidak bisa ditawar. Lampu indikator menyala meski tak ada kebakaran, itu keberuntungan. Bagaimana jika sebaliknya: terjadi kebakaran dan lampu indikator tidak berfungsi? Fatal.

Pengalaman itu adalah pelajaran pertama saya tentang prosedur emergency pada pesawat terbang multi engine.

 

Cerita kedua. Pada 1980-an,  saat mengikuti kursus tentang Aircraft Structure and Development di Inggris, saya bermalam di sebuah hotel kecil di Brough.   

Tengah malam alarm kebakaran berbunyi. Seluruh penghuni hotel diperintahkan keluar tanpa diperkenankan membawa apapun selain pakaian di badan yang tengah dikenakan.   

Sambil setengah berlari menuju loby hotel untuk keluar, saya memperoleh penjelasan dari pegawai hotel untuk jangan panik. Tenang saja, kata mereka, karena terjadi korsleting pada alarm. Tidak ada kebakaran dalam hotel.   

Meski staf hotel sudah tahu masalahnya kenapa alarm berbunyi, para penghui hotel tetap diminta untuk keluar. Kami keluar menuju sudut jalan raya seperti diperintahkan petugas.

Sementara itu sejumlah mobil pemadam kebakaran dengan sirene meraung-raung berdatangan. Petugas pemadam memeriksa hotel dengan teliti dari lantai bawah hingga lantai paling atas.   

Lebih kurang satu jam lebih seluruh penghuni hotel berdiri kedinginan di pinggir jalan menanti pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran kota. 

Teknisi hotel yang menguasai kelistrikan bangunan hotel sudah menjelaskan bahwa alarm tersebut rusak dan memberikan peringatan yang keliru.   

Tetap saja, komandan pasukan pemadam kebakaran melaksanakan standar prosedur pemeriksaan terhadap bangunan yang alarm kebakarannya menyala.   

Tidak ada kompromi, pasukan pemadam kebakaran kota memiliki prosedur kerja yang baku untuk keselamatan. Tidak bisa ditawar. Ada atau tidak ada kebakaran, bila alarm berbunyi maka seluruh orang dalam bangunan harus keluar sampai pemeriksaan selesai dilakukan.

Dua cerita singkat ini, mungkin berhubungan juga dengan kehebohan dan keputusan mengenai di-grounded-nya  pesawat Boeing B-737 MAX 8, walau jenis dari kesalahan yang bersifat teknis belum diperoleh dari hasil investigasi KNKT Indonesia dan Ethiopia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com