Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Pakai Baju Pengantin, Pasangan Ini Beri Penghormatan bagi Korban Aksi Teror Masjid Selandia Baru

Kompas.com - 16/03/2019, 18:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Bagi pasangan Tauranga Reece dan Kellie Campbell, hari bahagia mereka harus terjadi di tengah kepilauan yang terjadi di Selandia Baru.

Momen pernikahan mereka di tengah suasana duka pasca-aksi teror penembakan di masjid Christchurch yang berlangsung Jumat (15/3/2019).

Baca juga: 6 Fakta WNI Jadi Korban Teror di Selandia Baru, Orangtua Syok hingga Tanggapan Jokowi

Dilaporkan New Zealand Herald Sabtu (16/3/2019), Reece dan Kellie memutuskan untuk meninggalkan pesta pernikahan sejenak, dan menuju lokasi Masjid Tauranga.

Pasangan itu saling mengucapkan janji setia di pantai dekat Gunung Maunganui saat matahari terbit, dan menggelar resepsi di gereja setempat.

Dalam perjalanan kembali, mereka memutuskan berhenti di masjid dan meletakkan tiga karangan bunga sebagai bentuk penghormatan.

Reece dan Kellie menaruh karangan bunga itu masih dengan mengenakan baju pengantin. Kellie masih memakai gaun, sementara Reece rompi dan celana panjang.

"Kami datang ke sini dalam keadaan sangat sedih karena keluarga yang kehilangan anggotanya. Kami pikir bunga ini masih bagus untuk menunjukkan penghormatan dan dukungan kami," kata Reece.

Dia melanjutkan, sedianya mereka telah mempersiapkan pesta pada Jumat ketika salah seorang teman memberi tahu tentang aksi yang dilakukan Brenton Tarrant tersebut.

Baca juga: JEO-Fakta dan Reaksi Dunia atas Serangan Teroris ke Masjid di Selandia Baru

Sementara Kellie mengatakan dia tengah berbaring ketika terlontar ide untuk menaruh bunganya setelah mendengar kabar tersebut.

Sebagai pasangan Kristen, Kellie mengaku apa yang dilakukannya bersama sang suami sudah cukup tepat untuk menunjukkan penghormatan.

Sebelumnya dengan mengenakan pakaian militer, Tarrant membawa senapan serbu serta shotgun, dan menyerang jemaah Masjid Al Noor dan Linwood.

Dilaporkan 49 orang tewas, dengan 41 di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor, ketika jemaah tengah melaksanakan Shalat Jumat.

Dalam manifestonya, Tarrant yang merupakan warga Australia menyatakan aksi itu dia lakukan sebagai wujud membela kulit putih dari "penjajah".

Pria 28 tahun itu yang diadili dengan dakwaan melancarkan aksi teror tersebut mengaku sudah merencanakan menyerang Christchurch sejak tiga bulan lalu.

Baca juga: Teroris Penembak Masjid Kirim Manifesto ke Kantor PM Selandia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com