CHRISTCHURCH, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan, korban aksi teror di masjid Christchurch berasal dari negara Muslim.
Diwartakan AFP Jumat (15/3/2019), jajarannya tengah berkoordinasi dengan konsulat dari negara Arab Saudi, Indonesia, Malaysia, maupun Bangladesh.
Satu warga Saudi dan dua warga Yordania dilaporkan masuk dalam daftar korban tewas. Sementara lima warga Pakistan dikabarkan menghilang.
Baca juga: Teroris Penembakan Masjid Selandia Baru Nyengir Saat Digelandang ke Pengadilan
Berdasarkan keterangan Gereja South West Baptist di laman Facebook, ada empat pengungsi yang mereka tangani menjadi korban dalam insiden saat Shalat Jumat tersebut.
Pastor Senior South West Baptist Alan Jamieson mengatakan seperti dikutip Sky News, para pengungsi itu mereka tampung delapan bulan lalu.
"Malam ini, komunitas yang menampung mereka berkumpul dan membantu para korban baik di rumah sakit maupun rumah. Mereka berkumpul dan berdoa," tutur Jamieson.
Ali Akil dari Solidaritas Suriah Selandia Baru kepada Newshub berkata, ada sejumlah pengungsi Suriah yang tertembak di Christchurch.
Beberapa di antara pengungsi yang menerima perawatan di rumah sakit masih anak-anak. Dia menyebut ada keluarga di mana sang ayah menjadi korban tewas.
"Sangat menyedihkan para pengungsi ini datang menghindari kematian dan penyiksaan di Suriah. Namun di sini, mereka dibunuh," keluh Akil.
Dia tidak bisa mengonfirmasi berapa pengungsi Suriah yang ada dalam korban. Namun, dia menyatakan ada anak yang masih menghilang, dan satu anak lainnya terluka serius.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.