Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror di Selandia Baru, Umat Muslim Australia Diminta Waspada

Kompas.com - 16/03/2019, 08:14 WIB
Ervan Hardoko

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Para ulama di Australia mengutuk serangan penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Mereka menyebut serangan itu sebagai sebagai sebuah aksi teror yang terinspirasi oleh paham Islamofobia.

Federasi Dewan Islam Australia (AFIC) juga mendesak pemerintah Australia di semua level untuk memberi perhatian ekstra pada sentimen anti-Muslim dan ekstrimisme.

Baca juga: Saya Kira Orang Itu Membawa Pistol Air, Ini Selandia Baru

Presiden AFIC, Dr Rateb Jneid mengatakan, para korban penembakan dan keluarga mereka berada dalam doanya.

"Dengan kesedihan yang mendalam kita mengetahui serangan teroris yang dilakukan terhadap jamaah tidak bersalah di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru," kata Jneid.

"Kami menyampaikan doa dan simpati kami kepada para korban dan penyintas, keluarga mereka dan masyarakat Selandia Baru selama masa yang mengerikan ini," tambahnya.

"Tindakan teror terhadap para jamaah yang tidak bersalah ini adalah kekejaman dan kami berduka bersama para korban dan keluarga mereka," lanjut Jneib.

Senator perempuan Muslim pertama Australia, Mehreen Faruqi, mengutuk sentimen anti-Islam di Australia, terutama yang datang dari politisi sayap kanan seperti Pauline Hanson dan Fraser Anning.

"Ada darah di tangan para politisi yang menghasut kebencian. Bagi saya, ada hubungan yang jelas antara politik kebencian mereka dan kekerasan yang memalukan dan tidak masuk akal di Christchurch ini," unggahnya di Twitter.

"Muslim telah menjadi sasaran selama sholat Jumat, ini bukan peristiwa terisolasi dengan penyebab misterius. Ini bukan peristiwa acak. Ini adalah konsekuensi dari kebencian Islamofobia dan rasis yang telah dinormalisasi dan dilegitimasi oleh beberapa politisi dan media. "

"Menghadiri sholat Jumat adalah ritual keluarga bagi jutaan umat Islam. Hati saya hancur untuk semua orang yang kehilangan keluarga dan teman-teman hari ini, dan Muslim di seluruh dunia yang khawatir akan keselamatan mereka setiap hari," ujar Faruqi.

"Mari kita sebut ini apa adanya. Serangan teroris terencana yang menargetkan kaum Muslim," dia menegaskan.

Sementara itu, Jneid mengatakan umat Islam di Australia perlu mewaspadai keselamatan mereka, terutama di sekitar masjid.

"Kami mendorong semua masjid dan tempat ibadah di Australia untuk lebih waspada dan bagi anggota komunitas Muslim untuk secara khusus memperhatikan keselamatan mereka dalam beberapa hari mendatang," katanya.

Ia juga mendesak pemerintah Australia untuk mewaspadai "konsekuensi mengerikan" yang bisa timbul dari ujaran kebencian.

"Pembantaian hari ini adalah produk dari Islamofobia yang semakin meningkat dan marjinalisasi umat Islam dan merupakan pengingat bagi semua pihak, termasuk para pemimpin politik dan komentator media, tentang konsekuensi mengerikan yang bisa ditimbulkan oleh suasana kebencian dan perpecahan," katanya.

Baca juga: Teroris Penembak Masjid Selandia Baru, Membeli Senjata Secara Legal

"Tidak ada negara atau komunitas yang kebal terhadap kekejaman seperti itu," kata dia.

"Kami mendesak pemerintah di Australia, baik di tingkat Federal dan Negara Bagian, untuk memberikan perhatian ekstra pada munculnya sentimen anti-Muslim dan ekstrimisme dan memastikan bahwa keprihatinan komunitas Muslim didengar dan ditanggapi dengan tulus," dia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com