Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kira Orang Itu Membawa Pistol Air, Ini Selandia Baru"

Kompas.com - 16/03/2019, 08:02 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Dia yakin, Ramazan tidak ingin mengatakan, ayahnya menghalangi peluru yang seharusnya mengenai dirinya.

Haji Daud Nabi adalah pensiunan insinyur yang amat menyukai mobil tua. Dia melarikan diri dari Afghanistan saat Rusia melakuan invasi.

Dia kemudian membawa keluarganya yang masih muda saat itu ke Selandia Baru. Di negeri barunya, Daud mengelola Asosiasi Warga Afghanistan.

Belakangan Daud dan Yama sempat berseteru. Keduanya tidak saling bertemu selama dua atau tiga pekan.

Namun, Yama mengetahui, ayahnya itu amat mencintai cucu-cucunya sehingga dia ingin meluruskan semua masalah dengan sang ayah.

Itulah mengapa dia membawa putrinya Zahal ke masjid di Jumat kelam itu.

Berbicara di luar Pengadilan Christchurch, Sabtu (16/3/2019), saat pelaku penembakan menjalani sidang, saudara laki-laki Yama, Omar Nabi, mengatakan, ayah mereka melompat menghadang peluru yang seharusnya ditujukan untuk orang lain.

"Hidupnya berakhir, tetapi dia membantu orang lain yang lebih muda melanjutkan hidup. Hidup mereka masih berlanjut," ujar Omar soal pengorbanan ayahnya.

"Dia memang biasa melakukan hal semacam ini jika sesuatu terjadi karena dia pernah hidup di Afghanistan," lanjut Omar.

"Menolong orang lain adalah tujuan utama hidupnya. Saya merasa dia ingin orang lain tetap hidup," ujar dia.

Di sisi lain, Omar mengatakan, dia tak habis pikir kekerasan semacam ini terjadi di Selandia Baru.

"Saya sejujurnya mengira orang itu hanya membawa pistol air, ini Selandia Baru, atau paling parah adalah senapan angin," kata Omar.

"Kami merasa aman di sini karena negara ini amat multikultur. Kami diterima dengan baik tak peduli latar belakang kami," lanjut dia.

Baca juga: Teroris Penembak Masjid Selandia Baru Dihadapkan ke Pengadilan

Kembali soal sang ayah, Omar mengatakan, dia bisa menggambarkan Daud dengan sejuta kata-kata.

"Dia adalah orang dengan banyak bakat dan kebijakan yang dia bagikan sebagai jalan hidup," kata Omar.

"Dia orang yang amat rendah hati yang gemar menolong banyak orang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com