Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kira Orang Itu Membawa Pistol Air, Ini Selandia Baru"

Kompas.com - 16/03/2019, 08:02 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com — Pada Jumat (15/3/2019), Yama Nabi terlambat 10 menit untuk melaksakan ibadah shalat Jumat.

Saat tiba di dekat masjid, dia melihat sesuatu yang salah. Yama memarkir mobilnya dan menyuruh putrinya Zahal (6) untuk lari.

Dalam perjalanannya menuju masjid, Yama melewati seorang pria yang tergeletak di dalam selokan.

Baca juga: Bentuk Solidaritas, Lampu Artistik di JPO Jakarta Berwarna Bendera Selandia Baru

Pria di selokan itu mengalami luka parah di kepala dan Yama yakin pria tersebut sudah tak bernyawa lagi.

Semakin dekat dengan masjid, Yama melihat seorang pria asal Somalia yang kerap dia temui di rumah ibadah itu.

Pria tersebut bersama putranya, seorang bocah yang diingat Yama selalu bermain di dalam masjid meski seharusnya dia menjalankan shalat.

Pria Somalia itu bersandar di dinding. Kakinya tertembak. Di sampingnya tergeletak putra kecilnya ditutupi jaket sang ayah.

Polisi yang baru tiba di lokasi melarang Yama masuk ke dalam masjid. Namun, di luar seorang temannya, Ramazan, mengatakan sesuatu berulang kali.

"Ayahmu menyelamatkan nyawaku. Ayahmu menyelamatkan nyawaku," ujar Ramazan.

"Saya tidak bergerak," kata Yama sambil berdiri di taman seberang masjid sambil menyaksikan polisi bekerja.

Dia mengira, perkataan Ramazan berarti sang ayah, Haji Daud Nabi, membantu kawannya itu melarikan diri. Namun, Yama tak bisa menemukan ayahnya di mana pun.

Polisi kemudian membawa Yama dan korban selamat ke RS Christchurch yang berada tak jauh dari lokasi masjid.

Namun, dalam situasi yang kacau itu, Yama tak mendapatkan informasi soal ayahnya kecuali kabar soal korban tewas yang terus bertambah.

Baca juga: Teroris Penembak Masjid Selandia Baru, Membeli Senjata Secara Legal

Kemudian Yama menyaksikan video yang disebarkan teroris pelaku penembakan itu berulang kali. Sampai akhirnya dia menemukan ayahnya tergeletak di lantai.

"Saya terus mengulang video itu dan saya yakin itu adalah dia (ayah)," ujar Yama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com