Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Masjid Selandia Baru: Tragedi Pembunuhan Massal Terburuk sejak 1943

Kompas.com - 15/03/2019, 19:03 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com - Aksi terorisme yang menyerang sebuah masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019), mengejutkan banyak pihak.

Tidak hanya karena menimbulkan banyak korban jiwa, namun juga lantaran terjadi di Selandia Baru yang hampir tidak pernah menjadi sasaran aksi terorisme.

Menewaskan hingga 49 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lainnya, penembakan di masjid Al Noor di Christchurch, saat akan dilangsungkannya shalat Jumat itu tercatat sebagai insiden pembunuhan massal terburuk di Selandia Baru sejak 1943.

Tak pelak jika Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebutnya sebagai salah satu hari terkelam dalam sejarah negara itu.

"Apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ini jelas menjadi salah satu hari terkelam di Selandia Baru," tuturnya.

Baca juga: Korban Tewas Penembakan Masjid Selandia Baru Bertambah Jadi 49 Orang

Dilansir dari New Zealand Herald, insiden penembakan massal di masjid di Christchurch merupakan aksi terorisme terburuk di Selandia Baru dan bahkan di Australia.

Pada 2014, aksi terorisme terjadi di Sydney dalam kasus penyanderaan yang menewaskan dua orang ditambah pelaku teroris.

Sementara pada November lalu di Melbourne, pelaku penikaman menewaskan tiga orang dan dikaitkan dengan aksi teror.

Di Selandia Baru, tragedi pembunuhan massal dengan korban lebih dari 40 orang terakhir kali terjadi dalam kerusuhan di penjara Featherston selama Perang Dunia II, pada tahun 1943.

Saat itu penjaga kamp penahanan tahanan perang Jepang menembak dan membunuh 48 tahanan. Seorang tentara Selandia Baru juga tewas.

Aksi pembunuhan massal dengan korban 13 orang terjadi pada 1990, yang disebut Pembantaian Aramoana.

Pelaku adalah seorang pria asal kota kecil di tepi laut, Aramoana, dekat Dunedin. Pria bernama David Gray disebut membunuh 13 orang setelah berselisih dengan tetangganya.

Pelaku tewas setelah menderita luka tembak oleh petugas dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Pada 1992, seorang petani di Paerata, selatan Auckland, bernama Brian Schlaepfer, menewaskan enam anggota keluarganya sendiri sebelum kemudian bunuh diri.

Di tahun yang sama, pria asal Masterton, bernama Raymond Ratima, memukul dan menikam tujuhu anggota keluarganya hingga tewas pada bulan Juni, hanya berselang sebulan setelah tragedi Schlaepfer.

Baca juga: Penembakan Masjid di Selandia Baru, Ini Fakta yang Berhasil Terhimpun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com