Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Seruan Tak Sebarkan Video Pembantaian Selandia Baru, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/03/2019, 15:05 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa video seputar penembakan misterius di dua masjid di Kota Chistchurch, Selandia Baru tersebar luas di media sosial pada Jumat (15/3/2019).

Video tersebut seolah memang sengaja direkam oleh pelaku. Dalam video tersebut, terlihat pelaku menembaki jemaah yang sedang melakukan shalat Jumat.

Polisi Selandia Baru meminta para pengguna media sosial untuk tidak melakukan penyebaran video-video penembakan ini.

"Kami benar-benar mendesak untuk tidak melakukan penyebaran video pembantaian. Kami saat ini sedang berusaha menghapus rekaman-rekaman (take down) tersebut," kata polisi Selandia Baru.

Baca juga: Kepolisian Selandia Baru Peringatkan Masyarakat untuk Tidak Sebarkan Video Penembakan

Dilansir dari CNN, polisi telah melihat beberapa video yang ada, namun belum memberikan konfirmasi dan menyangkal kebenaran video-video tersebut.

Selain itu, salah satu tokoh Islam di Amerika Utara, Ingrid Mattson melalui akun pribadi Twitternya, @IngridMattson juga menyampaikan hal yang sama.

Ingrid mengetwit imbauan untuk tidak melakukan penyebaran posting-an, menyebarkan nama-nama, dan membagikan video kejadian. Karena hal ini justru membuat pelaku senang.

Sedangkan, profesor Islamic Studies dari Southern Methodist University yang juga tokoh Muslim di AS, Omar Suleiman, penyebaran video itu memang diharapkan oleh para teroris. Suleiman pun berharap netizen tidak menyebarkan video itu.

Hal senada juga disampaikan oleh akademisi dari University of Detroit Mercy School of Law, Khaled A Beydoun.

Salah satu peneliti yang terafiliasi dengan UC-Berkeley Islamophobia Research and Documentation Project ini menilai bahwa penyebaran video juga bisa sengaja dilakukan agar Muslim takut pergi ke masjid.

Menurut Beydoun, ketakutan ini diharapkan teroris tak hanya terjadi di Selandia Baru, juga negara lain di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com