Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua 737 MAX Dikandangkan, Boeing Terancam Rugi Rp 9.000 Triliun

Kompas.com - 15/03/2019, 12:42 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Sejumlah maskapai penerbangan di Asia menunda pemesanan Boeing 737 MAX hingga pesawat ini dipastikan aman setelah bukti baru terkait dua insiden fatal dalam waktu lima bulan ditemukan.

Badan penerbangan federal AS (FAA) akhirnya menemukan bukti yang mengaitkan antara jatuhnya Ethiopian Airlines pada Minggu lalu dan tragedi Lion Air pada Oktober tahun lalu.

FAA akhirnya memutuskan untuk "mengandangkan" sementara pesawat paling laku buatan Boeing itu setelah sejumlah negara dan maskapai melakukan hal serupa.

Baca juga: Semua Pesawat Boeing 737 MAX di AS Dikandangkan sampai Mei 2019

Keputusan FAA ini membuat pemesanan 737 MAX bernilai 633 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 9.000 triliun dalam bahaya.

Apalagi, Asia merupakan kawasan dengan angka pemesanan 737 MAX paling tinggi.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melarang pesawat ini dioperasikan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sementara Jepang melarang 737 MAX terbang di wilayah udaranya.

Di sisi lain, Korean Air yang sebelum tragedi Ethiopian Airlines memesan 30 Boeing 737 MAX mengatakan tetap akan mendapatkan pesawat pertamanya pada Mei.

Namun, Korean Air tidak akan menerbangkannya sampai pesawat tersebut benar-benar terbukti aman.

Juru bicara Korean Air mengatakan, tak ada perubahan jadwal terkait pengiriman pesawat tersebut.

Namun, dia menambahkan, manajemen Korean Air tidak menepis kemungkinan untuk mempertimbangkan pemesanan alternatif.

"Kami akan memantau ketat investigasi ini dan yakin Boeing akan mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan pesawat itu," ujar juru bicara Korean Air.

Saat ini secara total Boeing mendapatkan 4.617 pesanan dan dengan tambahan 613 unit 737 MAX, semua pesanan itu bernilai 633 miliar dollar AS.

Baca juga: Boeing Tunda Pengiriman Pesawat 737 MAX ke Sejumlah Maskapai

Kawasan Asia-Pasifik merupakan operator Boeing 737 MAX dengan jumlah sejauh ini 371 unit. China menjadi yang paling terdampak dengan masalah ini.

Sementara 13 maskapai penerbangan negara dan setidaknya 100 pesawat menjadi "korban" pengandangan massal ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com