NEW DELHI, KOMPAS.com - Kepolisian India menangkap 10 orang mahasiswa karena bermain PUBG, permainan ponsel populer yang oleh seorang menteri disebut sebagai "setan di tiap rumah".
Penangkapan itu terjadi pada Rabu (13/3/2019) di negara bagian Gujarat yang sejak pekan lalu memberlakukan larangan bermain PUBG.
Pemerintah Gujarat menjadikan PUBG permainan terlarang dianggap berdampak buruk terhadap perilaku, perbuatan, dan perkataan mereka yang memainkannya.
Baca juga: Militer Irak Sebut Banyak Tentaranya Kecanduan Game Online PUBG
"Para mahasiswa itu dilepaskan dengan uang jaminan di hari yang sama," kata inspektur polisi VS Vanzara, Kamis (14/3/2019).
Perwira lainnya, Rohit Raval mengatakan kepada harian The Indian Express terkait penangkapan tersebut.
"Permainan ini amat adiktif dan para mahasiswa itu begitu asyik bermain sehingga mereka tak menyadari polisi datang mendekat," kata Raval.
Sejauh ini, Gujarat adalah satu-satunya negara bagian di India yang melarang PUBG yang sudah diundah sebanyak 100 juta kali di seluruh dunia.
Para orangtua dan pendidik menilai permainan itu memicu kekerasan dan membuat para pelajar tak mempedulikan lagi pelajaran sekolah mereka.
Seorang menteri di negara bagian Goa bahkan menggambarkan PUBG sebagai "setan di setiap rumah" karena pengaruhnya untuk mereka yang memainkannya.
Bulan lalu, seorang ibu mengeluh kepada PM Narendra Modi terkait putranya yang kecanduan permainan online itu.
Baca juga: Militer Lebanon Larang Tentaranya Mainkan Game Online PUBG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.