Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2019, 15:30 WIB

KOMPAS.com - Demam balon udara "Zeppelin" menyebar ke seluruh penjuru negeri tak lama setelah Ferdinand von Zeppelin mendapatkan patennya pada 14 Maret 1899.

Masyarakat Jerman mulai merasakan era perubahan transportasi udara. Promosi dan kampanye juga dilakukan oleh Zeppelin untuk menawarkan jasa penerbangan ke berbagai kota di Jerman.

Sebelum Perang Dunia I, total ada 21 pesawat Zeppelin dibuat. Asosiasi Penerbangan Jerman tercatat mengangkut 37.250 orang di lebih 1.600 penerbangan tanpa adanya insiden.

Mereka melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya di Jerman. Hingga akhirnya dibuka layanan ke beberapa negara untuk tujuan transportasi dan pengenalan kapal udara ini.

Era Perang Dunia

Ketika Perang Dunia I mulai bergejolak, kapal udara mulai alih fungsi. Kapal ini digunakan sebagai media pengebom wilayah-wilayah musuh.

Dilansir dari Deutsche Welle, kapal ini membawa bom-bom dan menjatuhkannya ke kota-kota yang berseteru dengan Jerman. Salah satunya adalah Inggris.

Beberapa kota di Inggris menggunakan lampu-lampu sorot pada malam hari untuk mengantisipasi serangan wahana udara Jerman ini.

Akhirnya, penggunaan kapal ini kembali normal pasca-Perang Dunia I usai. Beberapa pihak mulai kembali menggunakan kapal udara ini untuk kepentingan wisata hingga transportasi.

Baca juga: 14 Maret 1899, Zeppelin Dapat Paten dan Jadi Pelopor Transportasi Udara

Hindenberg ketika terbangThe Independent Hindenberg ketika terbang
Pada 1930-an, perusahaan Zeppelin mendapatkan bantuan keuangan dari Nazi Jerman untuk membangun kapal udara yang lebih besar. Nazi memberikan dana dan berbagai fasilitas untuk Zeppelin dalam mengembangkan kapal khusus untuk Nazi.

Komponen kerangka diperbarui dengan ketebalan yang berbeda dari kapal terbang sebelumnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com